Seperti mengenai hal yang kita lakukan yang membuat Tuhan sedih kemudian dampak kesedihan itu apa bagi kita, ada juga penjelasan mengenai keadaan ketika Tuhan bahagia, lebih kerennya lagi juga ada contoh ketika Tuhan marah bagaimana, dan masih banyak hal lagi yang bisa kamu baca sendiri. Sehingga, pada akhirnya menurut saya ini adalah hak bagi setiap penulis untuk membuat kisah fantasi seperti apa.
Toh dengan pemahaman kita mengenai kapan dan bagaimana ketika Tuhan sedih, bahagia, dan marah; kita dapat mengkondisikan apa yang akan kita lakukan. Agar ketika kita mendapat musibah atau ujian dari Tuhan setidaknya tidak menyalahkan orang lain sebagai penyebab musibah kita, apalagi sampai menyalahkan Tuhan sebagai pencetak takdir kita.Â
Emmm bukannya adanya asap itu karena adanya api ya? Kalau hal sulit dari hidupmu itu efek dari sedihnya Tuhan sebab perilakumu pada-Nya atau mungkin efek dari marahnya Tuhan padamu sebab perilakumu pada-Nya bagaimana?
Emmm agak njelimet ya...
Lebih sederhananya seperti ini. dalam novel tersebut. Tuhan dijelaskan hanya ingin dicintai makhluknya. Hanya sekedar itu kita dihidupkan. Lalu bagaimana cara mencintai-Nya? Ya tentunya kita harus belajar dan selalu belajar mengenai-Nya. Apa yang Tuhan suka, apa yang Tuhan tidak suka, ketika Tuhan sedih itu bagaimana, ketika Tuhan bahagia bagaimana, ketika Tuhan marah bagaimana, dan lain sebagainya seperti kita jatuh cinta dengan sesama manusia (bukan sesama jenis -_-).
Kamu pasti selalu kepo kan dengan dia yang kamu taksir?
Nah, inilah novel yang akan membantu kamu untuk bisa lebih memahami Tuhan. Jika kamu benar-benar paham, cinta itu akan tumbuh sendiri tanpa kamu sadari.
BTW, saya selalu takut menceritakan terlalu detail ketika sedang merivew buku. Gak kebayang kalau ada banyak reviewer dalam sebuah buku (dengan penceritaan ulang isi buku), yang menjadikan pembaca malah malas membaca buku yang direview karena sudah tahu isi ceritanya apa. Kasihan penulisnya kan...
Terimakasih dan maaf_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H