Duduk bersandar dinding. Lutut tegak.
Ibu jari di pelipis kiri, tiga jari lain di pelipis kanan.
Mata terpejam.
Merenung. . .
Ya Allah, materi tentang apa yang hendak Kau ajarkan padaku kali ini? Mengapa kini jadi lebih dari satu? Mengapa tak Kau ajarkan satu per satu lagi seperti dulu?
Kau pasti tahu, otakku tak sejenius mereka
Meski kejeniusan mereka sebenarnya bernilai dungu jika dibanding ilmu-Mu
Tapi aku hanya ingin bertanya,
wahai Tuhanku,
karena Kau dan aku tahu bertanya tak membuatku berdosa padaMu
Walaupun aku bertanya sebenarnya karena aku berdosa
Tapi setidaknya, berilah sedikit keringanan padaku. Hingga jika Kau bersikukuh menyegerakan banyak materi untukku-sekalgius-kumohon berilah aku teman.
Berikan aku sahabat.
Teman yang membantuku memahami materi-Mu.
Tentang Siapa yang akan berkata bahwa Benar adalah Benar dan Salah adalah Salah?
Tentang apa yang harus kukatakan; mereka sesat atau aku tak berhak?