Mohon tunggu...
Khoiry Bachrul Ulum
Khoiry Bachrul Ulum Mohon Tunggu... Penulis - Pengasuh Sepatumerah.net

Dunia hanya jembatan. Tempat menghamba kepada Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Keramat Rindu Pencair Beku Sendu

23 November 2019   23:22 Diperbarui: 23 November 2019   23:50 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rindu adalah janin
Yang terlahir dari rahim semesta
Sementara pertemuan adalah tali pusar
Tempat menyalurkan segala cinta

Demi malam yang terbalut gulita
Aku adalah kesunyian yang mengheningkan batinmu
Kemudian guntur hadir menggemuruhkan cinta
Hingga ciptamu terkaget lantas berserakan rancu

Demi langit yang teguh mengatapi bumi
Aku adalah mega yang melukiskan kejelitaanmu
Namun camar-camar kegelisahan menyapu khayalku
Mengkaburkanmu dalam dimensi lamat-lamat

Demi hujan yang mengguyurkan lebat
Aku adalah basah yang meneteskan cinta yang hebat
Lalu hatimu membludak dipenuhi tuangan cintaku
Nadimu kubasuh dengan denyutku
Jantungmu kusulam dengan detakku

Demi semesta yang tegar bersimpuh tunduk
Aku adalah rusuk penyusun ragamu yang khusyuk
Lantas alasanmu apalagi yang harus kureguk
Agar kurasakan cinta dengan sesuntuk angguk

Demi diri yang di gelayuti kerisauan
Aku adalah ranting yang terpatahkan oleh perasaan
Mengentaskan rindu bukanlah perkara mudah
Perlu berjengkal waktu untuk lestari bergairah

Kepadamu yang mengkambuhkan rindu
Aku adalah inti doa yang luput kau sebut
Sebab dihilirmu aku mudah larut
Bagai daun kering yang telah kusut

Kepada kekasih yang merindukan pertemuan
Aku ingin sekali menitipkan sepuing harapan
Sebab aku tahu
Pertemuan memang sengaja diciptakan
Agar kita lekas menjalani roman pernikahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun