1. TK:
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 28 ayat (3) menyebutkan bahwa TK adalah suatu bentuk pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Dalam Peraturan Pemerintah  No. 27 tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah bab 1 pasal 1 ayat (2) dinyatakan bahwa TK adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia 4 tahun sampai memasuki pendidikan dasar. TK merupakan bentuk pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur pendidikan formal sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 28, TK adalah jenjang pendidikan formal pertama yang memasuki usia 4 sampai 6 tahun sampai memasuki pendidikan dasar.
Kurikulum TK mengikuti Kurikulum Nasional, yang saat ini adalah Kurikulum MerdekaÂ
TK bertujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada perkembangan seluruh aspek kepribadian. TK juga bertujuan untuk mempersiapkan anak sebelum ke jenjang sekolah dasar.
2. RA:Â
RA adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini, RA ini berada di bawah naungan kementrian agama republik indonesia (kemenag) RA ini merupakan istilah yang digunakan untuk pendidikan anak usia dini yang di cirikan agama islam, Ra berasal dari bahasa arab radhah: taman, athfal: kanak-kanak.
Untuk usia: 4-6 tahun
Tujuan: Raudathul Athfal adalah untuk membantu meletakan dasar kepribadian muslim, pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkunganya dan pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya dalam rangka membantuk manusia yang beriman dan takwa kepada Allah SWT.
Kurikulum:Â
1. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) berbasis kurikulum 2013 PAI terintegrasi.
2. Kurikulum kreatif yang memadukan kurikulum nasional dan kurikulum kekhasan
3. Kurikulum tematik yang berorientasi pada kehidupan sehari-hari dan berpusat pada anak didikÂ
4. Kurikulum nadional/ kurikulum merdeka (Merdeka bermain) yang bertujuan agar anak memiliki persepsi bahwa belajar itu menyenangkan. Dan di tahun ini lebih banyak RA yang menggunakan kurikulum merdeka)
3. KB:
- KOBER atau singkatan dari (Kelompok Bermain) merupakan salah satu satuan PAUD yang menyelenggarakan program pembelajaran bagi anak usia 2-4 tahu. Kober bertujuan untuk memberikan pembelajaran bagi anak usia dini sambil bermain. KOBER termasuk ke dalam PAUD Â Non-Formal dan biasanya diselenggarakan oleh Yayasan.
- KOBER pun sudah banyak yang menggunakan Kurikulum Merdeka.Kelompok bermain memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak. Berikut beberapa manfaat utamanya:
1. Pengembangan Sosial: Anak-anak belajar berinteraksi dengan teman sebaya, mengembangkan keterampilan komunikasi, dan memahami norma sosial.
2. Kemandirian: Melalui bermain, anak-anak dapat belajar mengambil keputusan sendiri dan belajar bertanggung jawab atas tindakan mereka.
3. Pengembangan Emosional: Anak-anak belajar mengenali dan mengelola emosi mereka, serta belajar empati terhadap perasaan orang lain.
4. Keterampilan Motorik: Aktivitas fisik dalam kelompok bermain membantu mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar.
5. Kreativitas dan Imajinasi: Permainan yang melibatkan imajinasi dapat merangsang kreativitas anak dan membantu mereka mengekspresikan ide-ide.
6. Pembelajaran Akademis: Banyak permainan yang dapat mengajarkan konsep dasar seperti angka, huruf, dan bentuk melalui cara yang menyenangkan.
7. Kerjasama dan Tim: Anak-anak belajar bekerja sama dalam kelompok, berbagi, dan menghargai kontribusi orang lain.
8. Membangun  Kepercayaan Diri: Kesuksesan dalam bermain dan berinteraksi dengan teman sebaya dapat meningkatkan rasa percaya diri anak.
4. TPA:Â
TPA adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini yang menyediakan layanan pengasuhan dan pengawasan anak-anak, baik secara perorangan/organisasi.Â
Usia 0-6 tahun (prioritas 0-4 tahun)
TPA merupakan bentuk satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal.
Kurikulum yang digunakan tidak harus mengikuti kurikulum nasional.
Tujuan dari TPA adalah:
1. Sebagai pengganti orang tua sementara waktu
2. Membantu meningkatkan proses tumbuh kembang anak
3. Membantu memantapkan fungsi keluarga khususnya dalam meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan anak
4. Memfasilitasi anak dalam bermain
5. Sebagai tempat informasi, konsultasi dan komunikasi.
5. SPS:Â
 Satuan PAUD sejenis adalah kelompok lembaga pendidikan anak usia dini yang memiliki karakteristik, jenis layanan, dan pendekatan pendidikan yang sama. Contohnya termasuk taman kanak-kanak (TK), kelompok bermain (KB), dan taman penitipan anak (TPA) yang menggunakan kurikulum dan metode pengajaran serupa untuk mendukung perkembangan anak usia dini. SPS ini melayani anak usia 0-6 tahun dan juga SPS ini menggunakan Kurikulum 2013. SPS ini masuk ke dalam bentuk yang non formal yang didirikan oleh individu, kelompok masyarakat atau organisasi non pemerintah.
Tujuan dari satuan PAUD sejenis adalah untuk menyediakan layanan pendidikan yang sesuai dengan usia anak dan mendukung perkembangan holistik mereka. Secara khusus, tujuan tersebut meliputi:
1. Pengembangan Kognitif: Membantu anak dalam memahami konsep-konsep dasar, berpikir logis, dan memecahkan masalah.
2. Pengembangan Sosial dan Emosional: Mendorong keterampilan sosial, seperti berbagi dan berkomunikasi, serta membantu anak mengenali dan mengelola emosi mereka.
3. Pengembangan Fisik: Â Meningkatkan keterampilan motorik kasar dan halus melalui aktivitas fisik dan permainan.
4. Persiapan untuk Pendidikan Formal: Menyediakan dasar yang kuat untuk pendidikan formal di tingkat sekolah dasar dengan memperkenalkan konsep dasar yang relevan.
5. Mendukung Kreativitas dan Imajinasi: Menyediakan ruang untuk eksplorasi, kreativitas, dan imajinasi anak melalui berbagai aktivitas bermain dan seni.
6. PBK:Â
PBK adalah program pendidikan berbasis keluarga, adalah suatu upaya terencana yang bertujuan untuk memberdayakan keluarga dalam melaksanakan pendidikan bagi anak-anaknya. Dimana kegiatannya diarahkan oleh orang tua/keluarga lainnya. PBK ini juga dapat melibatkan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi tumbuh kembang anak. dimana kegiatannya diarahkan oleh orang tua/keluarga lainnya.Â
PBK juga bermanfaat bagi anak seperti:Â
1. Meningkatkan kualitas pendidikan anak.
2. Memperkuat hubungan antara orang tua dan anak.
3. Membentuk karakter anak yang baik.
Menyiapkan anak untuk menghadapi masa depan.
Tujuan diselenggarakannya PBK adalah menumbuhkan keselarasan dan berkesinambungan program pendidikan anak di rumah, membantu orang tua dan guru untuk mengetahui dan mengatasi masalah anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H