Abdul Qadir Jaelani (1077-1166), siapa yang tak mengenalnya sebagai seorang ulama besar. Ternyata ia juga menguasai beberapa bidang sains, seperti astronomi dan kedokteran.
Nama lain, Ibnu Sina (980- 1037 M), yang di dunia Barat dikenal dengan nama Avicenna adalah Bapak Ilmu Pengobatan Modern. Bukunya Al Qanun fi At Tibb, yang sangat terkenal baik di dunia Timur maupun di dunia Barat, memadukan ilmu kedokteran dengan nilai- nilai keislaman.Â
Lalu Al Khawarizmi (780-846 M), seorang ahli matematika dan astronomi. Aljabar, trigonometri dan angka nol adalah sebagian diantara penemuan- penemuannya.
Namun ia juga memiliki ilmu keagamaan yang mendalam, khususnya di bidang fikih. Di dunia Barat ia dikenal dengan nama Cowarizmi atau Al Goritm.Â
Hal ini dapat kita baca di dalam buku Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan Kebudayaan Modern (Poeradisasatra, 1981), dan Pendidikan Yang Hebat Lahirkan Ulama dan Ilmuwan (Eva Hasan, IslamPos.com. 21-02-2017).
Nah, perubahan kedua dari kebangkitan Generasi M versi Shelina ini, mungkin akan ditandai dengan bermunculan nya kembali saintis- saintis muda muslim bertaraf dunia. Setidaknya dari para milenial yang sedang menuntut ilmu saat ini.
Demikian juga bangkitnya para eksetutif dan CEO muda korporasi bertaraf nasional dan multinasional.Â
Mereka yang mumpuni di bidangnya, sekaligus memiliki pemahaman dan praktek keimanan dan keberagamaan yang kental. Yang akan menjadi contoh bagaimana menjadi saintis dan eksekutif muslim yang memiliki integritas, amanah, cerdas, penuh penghormatan terhadap orang lain, dan menyejukkan.
****
Dari widget istri saya, terdengar alunan lagu Bimbo, grup penyanyi dan pemusik "anak muda" Indonesia era 1970-an.
"Mencari rezeki, mencari ilmu/ Mengukur jalanan seharian/ Begitu terdengar suara azan/ Kembali tersungkur hamba/ Ada sajadah panjang terbentang/ Hamba tunduk dan rukuk/ Hamba sujud tak lepas kening hamba/ Mengingat Dikau sepenuhnya".