Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Me And You

14 Februari 2017   21:25 Diperbarui: 14 Februari 2017   21:44 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gimana filmnya? Bagus, khan?" tanyanya berapi-api.

"Apaan? Aku gak ngerti", kataku jujur.

"Kau khan bodoh, makanya kau gak ngerti film", kata dia mengerutkan dahi lebarnya. Jenggotnya tertiup-tiup AC mobil yang tepat berada di depan mukanya. Membuatnya terlihat lebih menyeramkan.  

"Eh, nonton Captain America lagi, yuk?" ajaknya.

"Apa? Udah jam 10, katanya mau cari makan? Malah 'ngajak nonton lagi!" kataku ketus. Yang lebih memalukannya lagi hari itu adalah Kamis Putih, di mana semua orang pergi ke Gereja dan kami dengan gobloknya malah pergi 'nonton.

Sayangnya kenangan goblok itu tidak akan pernah terulang. Sejak aku memutuskan merantau lebih jauh. Sejak dia memandangku sinis seolah-olah aku sengaja menyakitinya. Aku dan dia sama-sama tahu bahwa ada cinta yang pupus saat akan bersemi.

"Bodoh" katanya.

*

Tiba-tiba lamunan masa laluku buyar, karna panggilan seorang wanita yang mengantri di belakangku. Dia sedikit mendorong-dorong badanku yang kaku.

"Mba, maju dong. Itu busnya udah datang..." katanya ketus sambil terus mendorong aku.

"Eh, sorry..." aku segera berlari memasuki bus koridor 6 yang bangkunya sudah dipenuhi penumpang. Mau tak mau, aku harus berdiri di dekat pintu bus. Beberapa orang tetap memaksa masuk, walau bus sudah penuh sesak. Aku segera memasang masker sebelum bau-bau yang tidak enak menghinggapi hidungku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun