Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebut Saja Sepi

12 September 2011   01:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melihat hidup dia bertanya pelan

Tentang tawa pemecah sepi ??

Tentang kesempatan hidup yang silih berganti ??

Tentang banyaknya orang yang mengenalinya ??

Betulkah semua ini ???

Ah, palsu

Sebut saja palsu

Dalam ramai dia rasa sepi

Hidup bagai tak berpihak padanya

Apalagi saat dia merangkak bersusah payah

Mencapai harap

Namun yang ditemui tulang belulang harap yang membusuk

Kosong

SEPI

Dirogoh pun sampai dalam kantong ulu hati takkan ada picisan kebahagiaan di situ

Kosong, kering, menguap sudah bersama ketidakpastian hati

Dia tertunduk dalam kekalahan semu buatan dirinya sendiri

Kekalahan melawan penilaian yang salah dari dirinya sendiri

Di pandangnya mentari

Memendarkan cahaya indah

Hatinya berkata lagi

'Huh, kemegahan itu miliknya seorang saja'

Hatinya makin merosot kedalam rasa yang tiada arti

Apa Maunya? Apa Harus keadaan berpihak padanya?

Tak bersyukur

Yah, tak bersyukur

Terlalu bodoh untuk dijadikan manusia

Pikirannya sembilu baginya

Sembilu yang menohok-nohok tipisnya iman

Ah, sepi

Dan memang akan sepi

Sebut saja sepi

Ramai pun dikatakan sepi

Senang dikatakan susah

Hipotesisnya sendiri

Sepi... Ah sepi

Sebut saja sepi... Katamu



************************************

Manusia yang tak pandai bersyukur, berkat didiamkannya dalam kelicikan namun sial diumbarnya dalam hati yang terbusuk oleh anggapan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun