Mohon tunggu...
ulin nafiah
ulin nafiah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen Prodi Kebidanan Universitas Karya Husada Semaranag (UNKAHA)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Asuhan Kebidanan Kehamilan Risiko Tinggi

19 April 2023   09:00 Diperbarui: 19 April 2023   08:58 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kehamilan Risiko Tinggi

Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. Dampak yang ditimbulkan ibu hamil dengan risiko tinggi antara lain keguguran, partus macet, perdarahan antepartum, janin mati dalam kandungan (Intra Uterine Fetal Death), keracunan dalam kehamilan, bayi lahir belum cukup bulan, dan bayi berat lahir rendah. Dampak ini dapat dicegah melalui pemeriksaan kehamilan (antenatal care) secara teratur. Ibu hamil yang mengalami gangguan medis atau masalah kesehatan akan dimasukan kedalam kategori risiko tinggi, sehingga kebutuhan akan pelaksanaan asuhan pada kehamilan menjadi lebih besar.

Faktor resiko pada ibu hamil (Wahyuni, 2018).

  • Primigravida <20 tahun atau >35 tahun.
  • Anak >4.
  • Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang <2 tahun.
  • Kurang Energi Kronis (KEK) dengan Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, atau penambahan berat badan <9 kg selama kehamilan.
  • Anemia (hb <9g/dl).
  • Tinggi badan <145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang.
  • Riwayat hipertensi.
  • Sedang atau pernah menderita penyakit kronis (Tuberkulosis, kelainan jantung-ginjal-hati, kelainan endokrin (diabetes mellitus) tumor dan keganasan.
  • Riwayat kehamilan buruk: keguguran berulang, kehamilan ektopik terganggu, mola hidatidosa, ketuban pecah dini, bayi cacat kongenital.
  • Riwayat persalinan dengan komplikasi: persalinan dengan sectio caesaria, ekstraksivakum/forceps.
  • Riwayat nifas dengan komplikasi: perdarahan pasca persalinan, infeksi masa nifas, psikosis postpartum.
  • Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat kongenital.
  • Kelainan jumlah janin: kehamilan ganda, janin dampit, monster.
  • Kelainan besar janin: pertumbuhan janin terhambat, janin besar.
  • Kelainan letak dan posisi janin: lintang/oblique, sungsang pada usia kehamilan >32 minggu
  • Penatalaksanaan Kehamilan Resiko Tinggi

Penatalaksanaan Kehamilan Risiko Tinggi 

Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dengan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan yaitu deteksi dini ibu hamil risiko tinggi yang lebih difokuskan pada keadaan yang menyebabkan kematian ibu dan bayi. Pengawasan antenatal menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dan persiapan persalinan. Anjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif yang berkualitas minimal 4 kalidengan 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III, termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota keluarga. Selain itu ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat menjalani kehamilan dengan resiko tinggi :

  • Konsumsi vitamin hamil
  • Jaga berat badan agar tetap normal
  • Menghentikan kebiasaan yang membahayakan janin
  • Deteksi kelainan kromosom pada janin
  • Melakukan rujukan untuk mendapatkan tindakan yang akurat
  • Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun