Mohon tunggu...
Uli Nababan
Uli Nababan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ujian Tengah Semester

9 Oktober 2017   08:23 Diperbarui: 9 Oktober 2017   08:33 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tanggapan dan kesadaran mahasiswa FISIP UAJY pada pemberitaan online  " Peduli Lingkungan dengan aksi tolak Sedotan Plastik sekali pakai"

Pendahuluan :

Media massa merupakan salah satu komponen yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Berbagai kalangan, mulai dari yang muda hingga tua dan segala macam golongan, semua mengkonsumsi media massa sebagai sumber informasi, hiburan, atau pendidikan bagi mereka. Media massa menjadi seperti makanan yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat. Menurut (West & Turner, 2008, hal. 41), media massa (mass media)adalah saluran-saluran atau cara pengiriman bagi pesan-pesan massa. Media massa dapat berupa surat kabar, TV, radio, majalah, dan media sosial. Dari pengertian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media massa adalah wadah atau tempat segala pesan atau informasi yang dibagikan secara massa kepada khalayak luas.

Media Massa memiliki  tiga paradigma yang menyatakan bahwa media massa adalah pelopor perubahan. Tiga paradigma tersebut antara lain : pertama, media massa sebagai institusi pencerah masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi. Media menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya dan menjadi masyarakat yang maju. Kedua, media informasi yaitu media yang setiap hari menyampaikan

informasi kepada masyarakat. Informasi yang banyak dimiliki masyarakat menjadikan masyarakat sebagai masyarakat dunia yang dapat berpartisipasi dengan berbagaikemampuannya. Ketiga, media hiburan. (COMICOS,2017)

 Namun kini masyarakat dapat mengakses informasi tersebut secara online atau bisa disebut dengan Media online . Media Online adalah Media Daring (Media Dalam Jaringan), Menurut KBBI disebutkan " daring" itu singkatan dari dalam jaringan Internet. Media online secara umum, yaitu segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui Internet.

Informasi dapat dengan mudah kita peroleh melalui media online, hanya dengan menggunan hanphone dan dengan adannya jangkauan internet,kita dapat memperoleh informasi sebanyak-bannyaknnya, dengan berbagai informasi yang diberikan, dan informasi ini dapat kita peroleh kapanpun dan diamanapun kita berada.

Saat ini sudah jarang masyarakat yang mencari informasi melalui koran atau televisi, kini masyarakat lebih sering melalui handphone, karena dirasa lebih praktis dan mudah. Hal ini sangat sesuai sekali dengan kalangan mahasiswa yang ingin semuannya serba praktis dan cepat. Pemberitaan informasi yang ada di media online isinnya juga beragam mulai dari pemberitaan mengenai politik,kesehatan,lifestyle,olahraga,dan lain-lain, hal ini dapat memberikan informasi yang lebih luas bagi kalangan mahasiswa, yang mana kebanyakan mahasiswa lebih  suka yng mudah,praktis dan cepat.

Berkaitan dengan itu, maka peneliti ingin meneliti tentang tanggapan dan kesadaran mahasiswa  FISIP UAJY pada pemberitaan online  " Peduli Lingkungan dengan aksi tolak Sedotan Plastik sekali pakai" Menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari tentunya masyarakat khususnnya mahasiswa  tak pernah lepas dari plastik yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga, begitu juga dengan seringnya menggunakan sedotan plastik sekali pakai ketika membeli minuman, hal ini berhubungan dengan seringnnya mahasiswa, membeli minuman di luar, Maka perlunnya pengelolaan lingkungan hidup.

Pengelolaan Lingkungan hidup bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah,swasta dan masyarakat juga sangat penting peran sertannya dalam melaksanakan kebijakan pengelolaan Lingkungan hidup. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban berperan serta dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup, sehinggga dapat tercapai kelestarian fungsi lingkungan hidup. (Mundiatun,2015)

Berkaitan dengan itu , KFC menginformasikan rancangan gerakannya , brand makanan cepat saji  KFC mealakukan  gerakan pengurangan penggunaan sedotan plastik sekali pakai melalui #Nostrawmovement. Melalui gerakan ini, KFC Indonesia mengajak para konsumen untuk turut peduli terhadap lingkungan, khususnya keselamatan laut. Gerakan #Nostrawmovement ini mengajak para konsumen untuk tidak menggunakan sedotan plastik sekali pakai saat memesan minuman di restoran KFC atau dimanapun mereka menikmati minuman hal ini didasari pada Fakta  menurut Liputan 6, Mei 2017 sedotan tidak dapat didaur ulang dan  sebagian besar sampah hanya akan berakhir di pembuangan atau laut, apabila  kita tidak  menggunakan sedotan pelastik hal ini dapat mengurangi sampah di pembuangan.

Rumusan Masalah :

Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Tangapan  dan kesadaran mahasiswa FISIP UAJY pada pemberitaan online " Peduli Lingkungan dengan Aksi Sedotan Plastik sekali pakai".

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan dan kesadaran mahasiswa FISIP UAJY mengenai pemberitaan online " Peduli Lingkungan dengan aksi tolak sedotan sekali pakai".

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya, dan diharapkan  juga penelitian ini memberikan informasi dan kesadaran bagi mahasiswa terhadap penggunaan sedotan pelastik yang berdampak buruk  pada Lingkungan.

Tinjauan Pustaka

Adapun Konsep-Konsep dari penelitain ini yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga dari konsep ini dapat menguasai masalah penelitian ini :

Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern (INA, 2012) Persepsi merupakan hasil kerja otak dalam memahami atau menilai suatu hal yang terjadi sekitarnya. Persepsi adalah hasil pikir sementara terhadap stimulus di luar diri kita.  Pesepsi adalah pola pandang seseorang terhadap sebuah permasalahan ( sesuatu hal). Persepsi terbentuk oleh pengalaman hidup seseorang, penanaman dari orang yang memiliki otoritas dan juga proses belajar. Persepsi seseorang terhadap sebuah permasalahan atau sesuatu hal, menjadi motor penggerak sikap seseorang terhadap hal tersebut.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik bahwa persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu dapat berpersepsi sesuai dengan pemikiran indivu-individu masing-masing sesuai dengan pengalamannya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu faktor internal dan eksternal

Faktor Internal

Faktor yang mempengaruhi persepsi berkaitan dengan kebutuhan psikologis, latar belakang pendidikan, alat indera, syaraf atau pusat susunan syaraf, kepribadian dan pengalaman penerimaan diri serta keadaan individu pada waktu tertenu (Raden,2013)

Faktor Eksternal

Faktor ini digunakan untuk obyek yang dipersepsikan atas orang dan keadaan, intensitas rangsangan, lingkungan, kekuatan rangsangan akan turut menentukan didasari atau tidaknya rangsangan tersebut. (Raden,2013)

Kesadaran

Menurut kamus KBBI kesadaran adalah dimana seseorang mengerti apa yang sedang dialami oleh orang tersebut. Kesadaran juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal. Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya terpusat.

Adapun 2 macam Kesadaran (Ginintasasi,2011)

1.Kesadaran Pasif

Kesadaran pasif adalah keadaan dimana seorang individu bersikap menerima segala stimulus yang diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal.

2.Kesadaran Aktif

Kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari dan dapat menyeleksi stimulusstimulus yang diberikan.

Kebiasaan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia "kebiasaan adalah sesuatu yang biasa dilakukan, kebiasaan juga berarti pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama". Kebiasaan  juga dapat diartikan  adat kebiasaan; perbuatan (kelakuan) yang sudah menjadi kebiasaan".

Kebiasaan yang sudah dilakukan secara berulang-ulang ini juga biasannya sulit untuk dirubah oeh seseorang yang sudah terbiaasa melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan.biasannya kebiasan dapat dirubah dengan cara keinginan dari diri indivu itu sendiri, karena dengan begitu kebiasan tersebut dapat berubah.

Metode Penelitian

Jenis penelitian :

Jenis  penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang tanggapan dan kesadaran mahasiswa FISIP UAJY pada pemberitaan online " Peduli Lingkungan dengan Aksi Sedotan Plastik sekali pakai" dengan menggunakan paradigma penelitian kualitatif maka peneliti bisa mengtahui tanggapan langsung dari mahasiswa FISIP  UAJY, untuk mengetahui tanggapan tersebut peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan melakukan teknik wawancara.

Deskripsi Subyek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP UAJY yang rata-rata berasal dari Luar jawa dan tinggal di yoggya, sehingga memungkinkan mereka untuk makan di luar. Seperti sering makan di MCD,KFC,Pizza Hut,( yang notabennya banyak menggunakan sedotan pelastik )  dan juga  tempat makan lainnya yang sering menggunakan sedotan plastik sekali pakai ketika membeli minuman. Mahasiswa Fisip UAJY tahun ajaran 2017/2018 yang berdasarkan angkatan mulai dari angkatan 2013,2014,2015,2016 dan 2017, yang diharapkan dapat merepresentasikan tanggapan mahasiswa FISIP UAJY, Hal ini bertujuan supaya peneliti bisa mendapatkan jawaban terkait dengan penelitian.

 Hasil dan Pembahasan :

Hasil

Saat ini sudah jarang masyarakat yang mencari informasi melalui koran atau televisi, kini masyarakat lebih sering melalui handphone, karena dirasa lebih praktis dan mudah. Hal ini sangat sesuai sekali dengan kalangan mahasiswa yang ingin semuannya serba praktis dan cepat. Pemberitaan informasi yang ada di media online isinnya juga beragam mulai dari pemberitaan mengenai politik,kesehatan,lifestyle,olahraga,dan lain-lain, hal ini dapat memberikan informasi yang lebih luas bagi kalangan mahasiswa, yang mana kebanyakan mahasiswa lebih  suka yng mudah,praktis dan cepat.

Iya, saya sekarang sudah jarang menonton televisi, apalagi baca koran, saya kalau   mau tau mengenai informasi apapun sekarang melalui handphone karena menurut saya lebih paktis saja. Sekarang juga semua informaasikan sudah banyak sekali di media online, dan kpanpun dan dimanapun dapat diakses.

(Wawancara dengan  Vincen Michael, Mahasiswa FISIP angkatan 2015 )

Ini artinya bahwa Mahasiswa kini lebih suka mengakses informasi melalui Hanphone ( Media Online) karena lebih mudah dan praktis diakses. Mahasiswa juga merasa Informasi yang ada di Media online sudah banyak dan juga beragam, jadi mereka dapat mendapatkan informasi sesuai dengan yang mereka inginkan.

"Peduli Lingkungan dengan aksi tolak Sedotan Plastik sekali pakai" ini merupakan pemberitaan online Liputan 6, yang dipublikasikan Mei 2017, Pemberitaan ini merupakan pemberitaan  mengenai Lifestyle yang bisa dikatakan masih baru, dan isi pemberitaannya juga berbeda dengan pemberitaan-pemberitaan lainnya,yang mana isinnya agar kita mau peduli dengan lingkungan dengan aksi tolak sedotan sekali pakai.

Saya baru tahu pemberitaan ini, mungkin karena pemberitaannyaa juga baru-baru ini kali ya, dan saya juga baru tau ada aksi  tentang tolak sedotan pelastik sekali pakai, karena yang saya tahu sebelumnnya adalah yang kantong pelastik,nah maknnya sekarang saya baru tahu ada pemberitaan ini , tolak sedotan pelastik sekali pakai. Mungkin masukan saya ini merupakan pemberitaan yang menarik mungkin media dapat menginformasikan informasi ini berulang kali bukan agarr banyak yang tau tentang pemberitaan ini.

(Wawancara dengan  Ayu Raulina Situmorang , Mahasiswa FISIP angkatan 2016 )

Maka artinnya bahwa mahasiswa masih kurang tau tentang pemberitaan online tentang peduli lingkungan dengan aksi tolak sedotan pelastik sekali pakai, yang mereka tau adalah mengenai tolak kantong pelastik

Seringnya Mahasiswa menggunakan sedotan plastik sekali pakai ketika membeli minuman, hal ini berhubungan dengan seringnnya mahasiswa, membeli minuman di luar. Maka perlunnya pengelolaan lingkungan hidup.

Iya saya saya sering banget make sedotan sehari bisa 3 sampai 4 seodotan,karena kan mahasiswa kalau beli makan di luar jadi kalau minum pasti aja dikasih sedotan, tapi kalau saya makan di kosan sih engga, tapi kan saya jarang banget makan di kosan lebih sering makan di luar.

(Wawancara dengan  Febrin Visia Irka Nawipa , Mahasiswa FISIP angkatan 2014)

Hal ini didasari oleh seringnnya mahasiswa makan di luar, dimana sehari bisa 3 sampai 4 sedotan setiap harinnya, namun apabila makan di kosan biasannya mereka tidak menggunakan sedotan. Ini artinnya banyaknnya rumah makan yang menyediakan sedotan, sehingga banyak pula penggunaan sedotan setiap harinnya

Faktannya  menurut Liputan 6, Mei 2017 sedotan tidak dapat didaur ulang dan  sebagian besar sampah hanya akan berakhir di pembuangan atau laut, apabila  kita tidak  menggunakan sedotan pelastik hal ini dapat mengurangi sampah di pembuangan.

Saya baru tahu banget tentang ini, karena saya aja ga terpikirkan sampai kesana gitu , soalnnya kan cuman sedotan , kaya hal kecil gitu ternyata berdampak besar paada lingkungan, tapi kalau dipikir-pikir bisa juga, soalnnya kan rata-rata sekarag ruamah makan kalau minum pasti dikasih sedotan, nah kalau dikumpulin semua pasti besar banget hasil pembuangan sedotan yang udah dipakai. Dengan saya tahu tentang ini juga sekarang mungkin saya akan berpikir kembali tentang penggunaan sedotan saat saya minum.

(Wawancara dengan  Ronald  , Mahasiswa FISIP angkatan 2017)

Maka bisa disimpulkan bahwa masih banyak yang belum tahu tentang dampak dari penggunaan sedotan yang mereka pakai sehari-hari, dan kebanyakan hal ini berrasal dari tempat-tempat makan yang notabennya selalu memberi sedotan ketika membeli minum.

KFC menginformasikan rancangan gerakannya, brand makanan cepat saji  KFC mealakukan  gerakan tidak menggunakan penggunaan sedotan plastik sekali pakai melalui #Nostrawmovement. Melalui gerakan ini, KFC Indonesia mengajak para konsumen untuk turut peduli terhadap lingkungan, khususnya keselamatan laut. Gerakan #Nostrawmovement ini mengajak para konsumen untuk tidak menggunakan sedotan plastik sekali pakai saat memesan minuman di restoran KFC atau dimanapun mereka menikmati minuman.

Saya baru tahu tentang pemberitaan tolak sedotan sekali pakai, apalagi tentang KFC makanan cepat saji yang melakukan gerakan tolak sedotan sekali pakai, karena  KFC kan merupakan makanan cepat saji, yang menurut saya penggunaan  sedotan sekali pakai sangat banyak digunakan setiap harinnya, hal ini sangat menraik sekali menurut saya

(Wawancara dengan   , Mahasiswa FISIP angkatan 2016 )

Melalui gerakan #Nostrawmovement ini KFC Indonesia berharap dapat meningkatkan kesadaran konsumen untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan tidak menggunakan plastik terutama sedotan plastik sekali pakai akan semakin berkurang demi menyelamatkan laut dan kehidupan di dalamnya.

Menurut saya ini merupakan aksi awalan yang baik bagi kita untuk menyelamatkan lingkungan, saya berharap agar masing-masing individu menanamkan dalam dirinnya masing-masing untuk mau bersama-sama memulai hal kecil untuk tidak menggunakan sedotan, dan juga adannya ide baru bagi tempat-tempat makan agar konsumen mau untuk tidak menggunakan sedotan. Paling utama adalah semoga aksi ini dapat ditiru oleh tempat-tempat makan lainnya, selain KFC, yang mana KFC merupakan makan cepat saji yang banyak sekali memakai sedotan setiap harinnya,sehingga dengan hal kecil yang  kita lakukan ini dapat membantu menyelamatkan lingkungan yang mungkin dapat baik lagi apabila kita tidak menggunakan sedotan pelastik sekali pakai

(Wawancara dengan  Angela  , Mahasiswa FISIP angkatan 2013 )

Ini artinnya aksi tolak sedotan sekali pakai dapat diterima, mereka setuju dengan aksi ini, dan aksi ini merupakan awalan yang baik untuk dilakukan, dan berharap agar masing-masing individu dapat menanmkan kesadaran dalam diri masing-masing,begitu juga dengan tempat-tempat makan yang selalu menyediakan sedotan.

Pembahasan

Persepsi

Temuan data yang diperoleh menyatakan bahwa pemberitaan mengenai aksi tolak sedotan sekali pakai mendpatakan respon postif, karena aksinya tersebut dapat membantu keberlangsugan alam, mahasiswa memiliki cara pandangan dan pola pikir yang sama dengan cara pandang  yang digunakan media dalam pemberitaan kasus pemberitaan yang ada di Media online. Media memiliki cara pandang bahwa penggunaan sedotan pelastik sekali pakai dapat menambah limbah di penampungan. Oleh sebab itu maka mahasiswa sangat mendukung sekali aksi tolak sedotan sekali pakai yang dilakukan oleh makanan siap saji yaitu KFC yang notabennya pasti menggunakan sedotan yang cukup banyak perharinnya. Media memberitakan bahwa aksi ini butuh dukungan dari masyarakat sendiri ,dan lebih peduli lagi dengan ligkungan sekitar. Hal ini berdasarkan tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh narasumber dapat mengubah persepsi mahasiswa yang merasa sampah sedotan tidak berdampak pada lingkungan, melalui pemberitaan ini persepsi mahasiswa menjadi berubah, yang awalnnya mereka menganggap sedotan merupakan hal yang kecil, ternyata berdampak pada lingkungan. Melalui pemberitaan ini dapat mempengarhui persepsi seseorang.

Keasadaran

 Dari hasil temuan data yang diperoleh  dari narasumber, narasumber merasa kurang sadar dengan dampak pelastik sedotan sekali pakai bagi lingkungan, selain itu pemberitaan yang ada mengenai aksi tolak sedotan sekali pakai juga mereka tidak tahu, yang mereka tahu selama ini hanya mengenai kantong pelastik, Mbak febrin yang merupakan seorang mahasiswi  angkatan 2014 berpandangan bahwa  setelah membaca pemberitaan mengenai tolak sedotan tersebut, dan mengetahui tentang fakta limbah yang ditimbulkan dari sedotan pelastik sekali pakai membuat mba febrin untuk mengubah pikirannya yang awalnnya sedotan merupakan hal yang kecil bahkan tidak terpikirkan, akan mulai menyadari dan peduli dengan Lingkungan, Hal ini terjadi karena narasumber juga dipengaruhi oleh pemberitaan.

Kebiasaan

Dari hasil temuan data yang diperoleh  dari narasumber, narasumber merasa penggunaan sedotan sudah menjadi kebiasannya, narasumber mengatakan bahwa mahasiswa kebanyakan makannya di luar, dan biasannya tempat  makanan-makanan di luar pastinnya menyediakan minuman yang pastinnya juga diberi sedotan. Narasumber kadang memakai sedotan sekali pakai 3 samapai 4 kali sehari, dan menurut ayu, mahasiswa UAJY angkatan 2016, hal ini sudah menjadi kebiasannya dari dulu, sehingga sudah terbiasa dan dilakukan secara berulang-ulang, narasumber mengatakan bahwa, mungkin agak sulit untuk meninggalkan kebiasannya yang sudah sangat terbiasa narasumber lakukan, namun narasumber berpendapat agar tempat-tempat makanan di luar sana juga mengadakan aksi tolak sedotan sekali pakai, dan memunculkan ide yang menarik agar konsumen mau berhenti utnuk menggunakan sedotan sekali pakai, karena narasumber merasa kebiasaan ini agak sulit untuk dirubah, namun setelah membaca artikel ini narasumber menjadi tahu, dan mungkin akan memulai untuk tidak menggunakan sedotan sekali pakai.

 

 

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan penelitian dapat ditarik simpulan bahwa Tanggapan  dan kesadaran mahasiswa UAJY pada pemberitaan online  " Peduli Lingkungan dengan aksi tolak Sedotan Plastik sekali pakai" adalah mahasiswa masih belum tahu akan informasi ini, mereka beranggapan bahwa perlunnya pemberitaan yang berulang. Mereka   bahkan belum sadar dan tahu  bahwa sedotan yang biasannya mereka pakai sehari-hari dapat berdampak pada lingkungan sekitar, dan dari narasumber yang peneliti wawancarai semuannya belum tahu dan sadar bahwa sedotan tidak dapat di daur ulang dan sebagian besar sampah sedotan hanya akan berakhir di pembuangan laut.

Mengenai tanggapan dari narasumber dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberitaan ini sangat menarik karena upaya tersebut bisa dikatakan usaha untuk peduli Lingkungan. Jadi hal ini merupakan awal yang baik dan diharapkan dapat dicontoh oleh tempat-tempat makan lainnya. Aksi ini juga cukup berbeda dengan aksi biasannya karena membahas tentang sedotan yang merupakan hal kecil yang mungkin sering kita abaikan namun   dampaknnya cukup besar bagi lingkungan. Narasumber juga berharap agar adannya kesadaran dari masing-masing individu untuk lebih bijak lagi dalam menggunakan sedotan pelastik

Daftar pustaka

Richard West, Lynn H. Turner. (2008). Teori Komunikasi. Jakarta, Indonesia: Salemba Humanika

Nasution,M (2017) Peduli Lingkungan dengan aks tolak sedotan sekali pakai. Liputan 6. Diakses dari :

http://lifestyle.liputan6.com/read/2946862/peduli-lingkungan-dengan-aksi-tolak-sedotan-plastik-sekali-pakai

Idrus, M (2007) Metode Penelitian Ilmu Sosial pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta, Indonesia

Mundiatun (2015 ). Pengelolaan Kesehatan Lingkungan. Jakarta, Indonesia

Wardhane, W (2013) Dampak Pencemaran Lingkungan. Jakarta, Indonesia

http://eprints.uny.ac.id/9686/3/bab%202.pdf

http://digilib.unila.ac.id/940/9/BAB%20II.pdf

https://kbbi.web.id/

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun