Mohon tunggu...
Uli Nababan
Uli Nababan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ujian Tengah Semester

9 Oktober 2017   08:23 Diperbarui: 9 Oktober 2017   08:33 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini artinnya aksi tolak sedotan sekali pakai dapat diterima, mereka setuju dengan aksi ini, dan aksi ini merupakan awalan yang baik untuk dilakukan, dan berharap agar masing-masing individu dapat menanmkan kesadaran dalam diri masing-masing,begitu juga dengan tempat-tempat makan yang selalu menyediakan sedotan.

Pembahasan

Persepsi

Temuan data yang diperoleh menyatakan bahwa pemberitaan mengenai aksi tolak sedotan sekali pakai mendpatakan respon postif, karena aksinya tersebut dapat membantu keberlangsugan alam, mahasiswa memiliki cara pandangan dan pola pikir yang sama dengan cara pandang  yang digunakan media dalam pemberitaan kasus pemberitaan yang ada di Media online. Media memiliki cara pandang bahwa penggunaan sedotan pelastik sekali pakai dapat menambah limbah di penampungan. Oleh sebab itu maka mahasiswa sangat mendukung sekali aksi tolak sedotan sekali pakai yang dilakukan oleh makanan siap saji yaitu KFC yang notabennya pasti menggunakan sedotan yang cukup banyak perharinnya. Media memberitakan bahwa aksi ini butuh dukungan dari masyarakat sendiri ,dan lebih peduli lagi dengan ligkungan sekitar. Hal ini berdasarkan tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh narasumber dapat mengubah persepsi mahasiswa yang merasa sampah sedotan tidak berdampak pada lingkungan, melalui pemberitaan ini persepsi mahasiswa menjadi berubah, yang awalnnya mereka menganggap sedotan merupakan hal yang kecil, ternyata berdampak pada lingkungan. Melalui pemberitaan ini dapat mempengarhui persepsi seseorang.

Keasadaran

 Dari hasil temuan data yang diperoleh  dari narasumber, narasumber merasa kurang sadar dengan dampak pelastik sedotan sekali pakai bagi lingkungan, selain itu pemberitaan yang ada mengenai aksi tolak sedotan sekali pakai juga mereka tidak tahu, yang mereka tahu selama ini hanya mengenai kantong pelastik, Mbak febrin yang merupakan seorang mahasiswi  angkatan 2014 berpandangan bahwa  setelah membaca pemberitaan mengenai tolak sedotan tersebut, dan mengetahui tentang fakta limbah yang ditimbulkan dari sedotan pelastik sekali pakai membuat mba febrin untuk mengubah pikirannya yang awalnnya sedotan merupakan hal yang kecil bahkan tidak terpikirkan, akan mulai menyadari dan peduli dengan Lingkungan, Hal ini terjadi karena narasumber juga dipengaruhi oleh pemberitaan.

Kebiasaan

Dari hasil temuan data yang diperoleh  dari narasumber, narasumber merasa penggunaan sedotan sudah menjadi kebiasannya, narasumber mengatakan bahwa mahasiswa kebanyakan makannya di luar, dan biasannya tempat  makanan-makanan di luar pastinnya menyediakan minuman yang pastinnya juga diberi sedotan. Narasumber kadang memakai sedotan sekali pakai 3 samapai 4 kali sehari, dan menurut ayu, mahasiswa UAJY angkatan 2016, hal ini sudah menjadi kebiasannya dari dulu, sehingga sudah terbiasa dan dilakukan secara berulang-ulang, narasumber mengatakan bahwa, mungkin agak sulit untuk meninggalkan kebiasannya yang sudah sangat terbiasa narasumber lakukan, namun narasumber berpendapat agar tempat-tempat makanan di luar sana juga mengadakan aksi tolak sedotan sekali pakai, dan memunculkan ide yang menarik agar konsumen mau berhenti utnuk menggunakan sedotan sekali pakai, karena narasumber merasa kebiasaan ini agak sulit untuk dirubah, namun setelah membaca artikel ini narasumber menjadi tahu, dan mungkin akan memulai untuk tidak menggunakan sedotan sekali pakai.

 

 

Simpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun