Masyarakatnya campuran dari suku Melayu, ada juga suku Batak dan Suku Jawa yang mayoritas adalah warga transmigran, serta pendatang seperti saya.Â
Pengalaman pertama yang tak pernah saya lupakan adalah budaya lokal yaitu bahasa dan tutur kata. Sebagai orang baru, saya merasa ketakutan saat pertama kali di ajak ke pasar tradisional oleh teman.Â
Seheboh-hebohnya pasar di Jawa yang pernah saya kunjungi, tak ada duanya dibandingkan dengan pasar di Palembang. Semua pedagang berteriak, suaranya sangat keras seolah sedang marah dan menantang.Â
"Saya ga berani bu, ke pasar Palembang, orang-orangnya pada marah semua, suaranya keras-keras, takut aku bu", begitulah komentar saya dan kawan-kawan saya pada tertawa.
"Orang Sumatera memang suaranya keras. Ntar juga terbiasa", jawab bu Tayak.
Lalu bahasa daerahnya... Ya Tuhaaan... Saya kadang hanya melongo, senyum-senyum atau malah terperanjat karna kaget. Wajar saja, Indonesia kan negara paling kaya kalau soal bahasa dan adat. Jangankan satu pulau, satu provinsi saja bahasanya agak beda.
Jika saya bukan penduduk asli provinsi Sumatera Selatan khususnya kota Palembang dapat melihat istimewanya provinsi ini, bukankah sangat ironis kalau warga lokal suatu daerah tidak bisa melihat kelebihan daerahnya sendiri?Â
Sebagai masyarakat setempat, setidaknya bukan hanya tahu satu yang menjadi icon provinsinya saja, tapi cobalah explore lebih jauh, pastilah banyak hal istimewa yang tidak ada di tempat lain, tidak ada di provinsi lain, yaitu budaya dan adat istiadat setempat.
Tulisan ini dibuat dari pengalaman pribadi dan beberapa sumber referensi baik dari website maupun tanya jawab kepada penduduk asli kota Palembang. Tak ada negara dengan ragam budaya dan adat sekaya Indonesia. Jadi baiknya sebelum keliling dunia, keliling Indonesia dulu ya.
Salam ACI - Aku Cinta Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H