Mohon tunggu...
UlilAlbab
UlilAlbab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hobi olahraga, touring dan berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Perayaan Penuh Makna: Memeriahkan Hari Raya dengan Keluarga

18 April 2024   23:10 Diperbarui: 19 April 2024   00:37 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Idul Fitri merupakan momen istimewa dan spesial bagi umat Muslim di seluruh dunia. Setelah menjalankan ibadah puasa kurang lebih 30 hari penuh, saatnya umat Muslim merayakan kemenangan dengan berbagai adat istiadat maupun tradisi di daerah masing-masing. 

Namun, di balik saudara yang merantau untuk tholabul ilmi dan bekerja ada tujuan yang terlihat dan terdapat makna yang sangat penting untuk diingat, yaitu kebersamaan. 

Kesatuan keluarga sangat penting untuk kebahagiaan dan kesejahteraan kita. Ketika kita berkumpul dengan keluarga, kita bisa saling berbagi cerita, pengalaman selama setahun terakhir, dan menjadikan momen terbaik kita  serta menyatukan kembali tali persaudaraan yang mungkin sempat agak renggang dan juga agak terputus karena kesibukan masing-masing. 

Dalam momen ini, kita juga bisa berbagi kebahagiaan dengan orang-orang tercinta, termasuk saudara sekeluarga. Dengan keluarga kita dapat saling menguatkan dan mendukung serta berbagi tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. 

Ketika kita merayakan Idul Fitri bersama keluarga, kita bisa memikirkan arti penting untuk saling menjaga keutuhan keutuhan keluarga dengan menjaga komunikasi yang baik.

Makna dan Hikmah Idul Fitri

Sebelum Fajar 1 Syawal 1445 H/2024 M akan tiba. Alunan suara takbir, tasbih. tahmid dan tahlil sedang bersama-sama dengan umat Islam semuanya dari segala arah dan penjuru dunia dari sabang sampai merauke tak henti-hentinya mengumandangkan Pada pagi hari Idul Fitri, hampir seluruh warga desa sekitar mengikuti Takbir disalah satu musholla. 

Takbir ini sudah menjadi tradisi bagi kaum muslim muslimin sebagai tanda rasa syukur dan sebagai tanda telah selesainya berpuasa bagi yang melaksanakannya Malam takbir bisa juga untuk mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat yang begitu besar yang telah kita terima sehingga kita sebagai umat muslim harus terus-terus beristighfar dan selalu berdoa karena di bulan Ramadhan doa-doa kita insyaallah diijabahkan oleh Allah SWT. 

Faktanya, sebagian besar masyarakat pedesaan pada malam Idul Fitri menjalankan tradisi takbir keliling dengan rasa bangga dan bahagia. Tradisi ini sudah menjadi tradisi dan juga merupakan wujud kebahagiaan setelah menyelesaikan ibadah sebulan penuh. 

Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya "Dan hendaklah kamu mencukupi jumlahnya dan mengagungkan Allah atas hidayah-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu sejahtera." bersyukur." Rasulullah SAW bersabda yang artinya "Hiasi harimu dengan takbir. Hal ini kita lakukan sebagai tanda ketakwaan dan ketaatan kita kepada Allah SWT. tidak pernah menunjukkan sikap pilih kasih kepada seluruh hamba-Nya.

Makna hari Raya Idulfitri

Makna dari idul Fitri yaitu puncak dari pelaksanaan ibadah puasa. Idul Fitri juga mempunyai ketrekaitan yang mendalam dengan tujuan yang muncul dari kebutuhan akan kemandirian yaitu tujuan menjadi manusia yan yang berbudi luhur Kata Id berdasar dari akar kata aada yauudu yang artinya kembali sedangkan fitri bisa berarti buka puasa untuk makan dan bisa berarti suci. Adapun fitri yang berarti buka puasa berdasarkan akar kata ifthar (sighat mashdar dari aftharo yufthiru) dan berdasar hadis Rasulullah SAWyang artinya Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW.

Pergi (untuk shalat) pada hari rava Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya," Dalam Riwayat lain: "Nabi SAW. Makan kurma dalam jumlah ganjil." (HR Bukhari) Mengingat hal ini, sebagaimana disebutkan sebelumnya, hari rava Idul Fitri adalah hari ketika umat Islam kembali ke rumah mereka dan melanjutkan makan dan minum. 

Oleh karena itu, tugas terakhir menjelang hari rava Idul Fitri adalah makan dan minum minimal sedikit. Hal ini menandakan bahwa hari pertama Idul Fitri merupakan hari suci dengan batasan waktu puasa yang ketat atau haramhukumnya untuk berpuasa. 

Sedangkan kata Fitri yang berarti suci, bersih dari segala dosa. kesalahan, kejelekan, keburukan berdasarkan dari akar kata fathoro-vafthiru dan hadis Rasulullah SAW yang artinya "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan berdasarkan keimanan dan semata-mata karena mengharapkan keridhaan Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

Dalam konteks ini, yang dikaitkan dengan hari raya Idul Fitri adalah hari kembalinya sumber peristiwa yang baik dan ketaatan pada ajaran Islam yang sebenarnya. Seorang Muslim yang menyelesaikan puasa selama bulan Ramadhan akan diselamatkan dan menjadi suci seperti anak yang baru lahir. Sebagaimana Sabda Nabi SAW yang Artinya "Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci. 

Dalam bahasa Jawa, hari raya Idul Fitri juga disebut dengan istilah lebaran". Lebaran mengandung arti dan filosofi tersendiri maksudnya vaitu lebar-lebur-luber-labur Lebar artinya kita akan bisa lebaran dari kemaksiatan. 

Adapun terkait hidangan khas pada waktu lebaran vaitu ketupat, dalam bahasa Jawa ketupat dapat diartikan ngaku lepat yang memiliki arti mengaku salah (kesalahan), dan benitun dari bentuk ketupat vang mempunyai sudut empat mempunyai arti kiblat papat pancer yang berarti empat arah mata angin dan satu pusat yaitu arah jalan hidup manusia. Sejauh apa dan arah kemanapun manusia hendaknya tidak akan lepas SAW yang artinya "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan berdasarkan keimanan dan semata-mata karena mengharapkan keridhaan Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

Dalam konteks ini, vang dikaitkan dengan hari rava Idul Fitri adalah hari kembalinya sumber peristiwa yang baik dan ketaatan pada ajaran Islam yang sebenarnya Seorang Muslim yang menyelesaikan puasa selama bulan Ramadhan akan diselamatkan dan menjadi suci seperti anak yang baru lahir Sebagaimana Sabda Nabi SAW yang Artinya "Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci Dalam bahasa Jawa, hari rava Idul Fitri juga disebut dengan istilah lebaran". 

Lebaran mengandung arti dan filosofi tersendiri maksudnya vaitu lebar-lebur-luber-labur. Lebar artinya kita akan bisa lebaran dari kemaksiatan Adapun terkait hidangan khas pada waktu lebaran yaitu ketupat, dalam bahasa Jawa ketupat dapat diartikan ngaku lepat yang memiliki arti mengaku salah (kesalahan), dan benrtun dari bentuk ketupat vangbmempunyai sudut empat mempunyai arti kiblat papat pancer yang berarti empat arah mata angina dan satu pusat yaitu arah jalan hidup manusia Sejauh apa dan arah kemanapun manusia hendaknya tidak akan lepas dari pusatmnya yaitu Allah SWT. 

Oleh karena itu kemanapun manusia pergi dan berkelana pasti kembali ke jalan Allah SWT. Dan arti dari rumitnya membuat anvaman ketupat dari janur yang meleok-leok mencerminkan kesalahan manusia. Ada lagi warna putih ketupat ketika dibelah melambangkan kebersihan setelah bermaaf-maafan. Butiran beras yang dibungkus dalam janur merupakan simbol kebersamaan dan kemakmuran. Janur yang ada di ketupat berasal dari kata jaa-a al-nur bermakna telah datang cahaya atau janur adalah sejatine nur atau cahaya. Dalam arti lebih luas berarti keadaan suci manusia setelah mendapatkan pencerahan cahaya selama bulan Ramadan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun