Yilesces menjabat sebagai kapten tidak berjalan lama, dimana Kapten Yilesces gugur dalam patrolinya . Saat kapten berpatroli di areal jembatan gantung, kapten ditembak menggunakan peluru bom . Sehingga Kapten tewas dan hanya menyisakan pakaiannya saja. Kematian Kapten Yilesces kemudian diganti boleh kapten Sylfanius.
Saat kapten Sylfanius memimpin, terjadi sebuah penyerangan lagi oleh Taliban . Itu dilakukan saat malam hari. Kemudian tidak dikira oleh para tentara Amerika, mereka di datangi seorang warga lokal yang membawa mayat seorang wanita. Dia pun menuntut atas kematian wanita tersebut dengan digantikan uang kompensasi. Mayat tersebut ternyata sudah dikumerubungi lalat dan mengindikasikan bahwa pembunuhan itu sudah beberapa hari, buang menandakan bukan tentram Amerika yang menyerang, namun itu darin Taliban. Tak disangka Kapten malah memberikan saja uang kompensasi karena tidak mau untuk berdebat.
Negosiasi ini nampaknya lebih buruk daripada sebelumnya. Disini kita lihat tidk adanya saling tukar pendapat dan argumen untuk mencari solusi yang dicapai dan disepakati bersama. Tentu dalam bernegosiasi kedua belah pihak seharusnya memberikan pendpt atas apa yang mereka inginkan kemudian cari bersama jalan keluar. Namun ynag terjadi disini Kapten Sylfanius tidak mengutarakan pendapatnya sama sekali. Inilah negosiasi yng terakhir dalam film ini.
Film ini berakhir dengan selamatnya dan kemenangan tentara Amerika terhadap Pasukan Taliban dengan bom yang begitu Dahsyat. Film ini mengajarkan kepada kita khususnya mahasiswa hukum untuk sama-sama mengulas bagaimana cara kita dalam bernegosiasi. Negosiasi menjadi alternatif bagi kita sebelum masuk ke jalur litigasi, selain nanti juga ada mediasi. Maka dari itu , perlu kita pelajari bersama cara, aturan dan pola negosiasi yang benar yang akan menghasilkan manfat dari negosiasi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H