Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Wisuda di Setiap Jenjang Pendidikan, Why Not?

17 Juni 2023   12:09 Diperbarui: 27 Juni 2023   10:45 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hi Kompasianer,

Ramai banget ya membahas penting nggak pentingnya wisuda di seluruh jenjang pendidikan, but some how aku nggak keberatan malah justru senang dengan adanya momen istimewa yang dulu hanya bisa dilaksanakan saat jenjang kuliah namun saat ini bisa dirasakan sejak dini.

Wisuda Sejak Dini, Mengapa Tidak?

Apa alasannya aku setuju? Mungkin nggak related dengan kondisi parents yang saat ini memiliki anak sedikit, Mamak Papaku memiliki anak enam orang dan si bungsu lahir ketika mamak berusia 42 tahun so kebayang dong ya pas si bungsu TK Mamak sudah menjelang lima puluh tahun. 

Nah saat itulah aku melihat binar kebahagiaan di wajah Mamak Papa, ketika adikku lulus TK dan ada acara wisuda dengan seremonial bak orang kuliahan, ada toganya "masha Allah paling tidak Mamak Papa sudah merasakan momen wisuda adikmu," begitu ucap mereka kepadaku. 

Siapa yang tak menginginkan panjang usia dan bisa membersamai setiap momen dengan anaknya? 

Alhamdulillahnya sampai si bungsu wisuda S2 Mamak Papa masih sehat, namun ada lagi momen yang dibanggakan dari wisuda TK si bungsu "difoto wisuda TK adekmu Mamak masih cantik ya, sekarang dah nenek banget," celoteh Mamak saat memandang foto wisuda anak-anaknya.

Sejak adikku wisuda TK maka sejak itu pula aku merasa bahwa wisuda itu nggak usah menunggu jenjang pendidikan lanjut, selain itu menurutku yang diperdebatkan juga bukan seremonial mengenakan toga melainkan biayanya. Kalau mengenai biaya masih banyak opsi yang bisa dilakukan oleh pihak sekolah maupun Kementerian Pendidikan.

Bukan Hanya Saat ini, Sejak Dulu Sudah Ada

Dari 6 bersaudara maka momen menggunakan toga saat TK baru kami saksikan pada adik bungsu kami. Kami sendiri belum mengalami trend wisuda, hanya saja ada seremonial yang disebut perpisahan dan ini juga tak sedikit menggunakan biaya. 

Mengapa orangtua dulu tak keberatan? Yang aku rasakan sangat wajar mengadakan perpisahan dan memberikan cinderamata saat menyelesaikan satu jenjang pendidikan. 

Apalagi kebanyakan orangtua tidak bisa mendampingi anak-anak dalam kegiatan belajar, maka muncullah rasa terima kasih yang besar kepada seluruh guru dan sekolah yang sudah mengantar anak menyelesaikan jenjang pendidikan. 

Namun demikian di sekolah anakku ada larangan memberikan cinderamata dan sampai hari ini aku belum memberikan cinderamata entah nanti saat momen kelulusan ya hehe

So balik lagi kalau terkait biaya maka yang diprotes bukan seremonialnya melainkan tempat di mana anak kita memilih menyekolahkan anak kita. Kalau disekolahkan di sekolah elite ya wajar ya mom's biayanya melangit, tapi kalau kita memilih sekolah yang sesuai budget maka aku bisa pastikan apapun kegiatan yang diadakan sekolah tentu masih sesuai budget kita bukan?

Pengalamanku Memilih Sekolah Anak

Aku juga dulu punya impian ingin menyekolahkan anak di sebuah sekolah favorit, lalu jauh hari aku sudah melakukan survei berapa biaya pendidikan anak yang dibutuhkan, ketika mengetahuinya aku merasa sanggup tapi dengan dipaksakan. 

Alhasil aku ragu dan mencari sekolah yang sesuai kemampuanku. Alhamdulillah sampai hari ini aku bersyukur memilih sekolah sesuai kemampuanku, banyak kegiatan yang diadakan masih bisa kami ikuti. 

Misal kemarin ada kegiatan berenang, maka kolam renang yang menjadi tujuan sekolah juga hanya di dekat rumah dengan biaya wajar, andai saja aku memaksakan diri memasukkan anak ke sekolah elite tadi maka urusan kegiatan sekolah pasti sudah membuat aku berutang, kolam renang yang dituju pun di luar kota dengan view yang wow. 

Nah buat anak tujuan berenang adalah main air bukan view, itu hanya satu perbandingan dari sekian banyak perbandingan yang ujungnya tentu saja menyangkut biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk anak.

Pentingnya Wisuda dalam Perjalanan Pendidikan

Wisuda adalah momen yang berarti dalam perjalanan pendidikan seorang anak. Bagiku pribadi, merayakan wisuda anak di setiap jenjang pendidikan merupakan momen kebanggaan dan penghargaan terhadap usaha keras yang telah dilakukan anak. 

Karena itu menurutku wisuda menjadi bagian dari pendidikan dan memberikan kesempatan kepada ibu untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak mereka, mendorong mereka untuk mencapai kesuksesan di masa depan.

Ini Dia Keuntungan Mengikuti Wisuda di Setiap Jenjang Pendidikan

1. Memupuk Rasa Percaya Diri

Wisuda memberikan anak-anak kesempatan untuk berdiri di depan publik, menerima penghargaan atas prestasi mereka, dan merasakan kebanggaan dalam mencapai tujuan mereka. Ini membantu memupuk rasa percaya diri yang kuat pada anak-anak kita sejak usia dini.

2. Membangun Hubungan yang Kuat

Wisuda adalah saat-saat emosional yang menghadirkan keluarga, teman, dan guru dalam satu tempat untuk merayakan prestasi anak-anak. Ini membantu memperkuat hubungan keluarga, menciptakan kenangan yang tak terlupakan, dan membangun dukungan sosial yang penting dalam perkembangan anak.

3. Menumbuhkan Semangat Belajar

Melalui wisuda, anak-anak kita akan merasakan kepuasan dan kebanggaan dalam mencapai setiap jenjang pendidikan. Ini dapat memotivasi mereka untuk terus belajar, menetapkan tujuan yang lebih tinggi, dan bekerja keras untuk mencapainya di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun