Aku pribadi lebih senang mengirimkan permintaan maaf menggunakan kalimat sendiri daripada menulis macam-macam tapi aku nggak paham maknanya.
Saling bermaafan memang khasnya Idul Fitri, dulu senang berjabat tangan dan kini cukup lambaikan tangan dan saling bermaafan.
Semoga saja obral kata maaf di hari lebaran bukan hanya sekedar kebiasaan, sungguh berat memaafkan andai memang ada yang salah, sungguh mudah meminta maaf dengan berharap dosa dihapuskan.
Lantas seberapa layak kita dimaafkan? Itulah alasan Mamak Papa dulu saling bertangisan, mereka berpikir tak layak mengucap permintaan maaf, namun nggak punya kekuatan untuk langsung minta maaf kepada Allah, karena memang harus saling bermaafan dulu baru Allah ridha.
Jangan sampai makna saling bermaafan hanya sebagai aksesoris lebaran ya, ketika memberi maaf maka berikan maaf dengn ikhlas,demikian juga ketika memohon maaf lakukan dengan ikhlas sehingga kita benar bahwa maaf yang kita ucapkan memang karena kita sadar bukan manusia sempurna.
Saling bermaafan jangan tunggu lebaran, lakukan setiap saat sehingga kita bebas dari beban mendendam.
So sudahkah kalian memaafkan dan menerima permintaan maaf dari ku?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H