Akhirnya Ramadhan berakhir, dan semangat Ramadhan masih sangat terasa bagi  siapapun yang menjalankan kewajibannya berpuasa sebagai orang yang beriman.
Anakku juga masih suka kagok kalau siang hari mau minum dia bertanya 'mami..ini masih puasa gak ?'. Ramadhan bulan yang di rindu namun rasanya mudah pula kita lupakan.
Menurutku setidaknya ada beberapa hal yang dalam momen Ramadhan yang akan terus menjadi inspirasi.
1. Selalu melakukan kebaikan;
Puasa memberikan pendidikan bahwa napsu apapun sebenarnya bisa dibendung. Fitrah manusia untuk makan dan minum setiap saat bisa ditahan kurang lebih 13 jam dari sahur hingga waktu magrib tiba.
Setelah lebaran ini, kualitas hidup paska Ramadhan harus meningkat lagi. Amarah, benci, hasud, iri dengki dan segala penyakit hati lainnya bisa kita memang sebelas bulan ke depan hingga Ramadhan tahun depan tiba.
2. Semangat Berbagi melalui zakat fitrah.
Momen Ramadhan mengingatkan kita kembali orang orang yang wajib kita berikan bantuan sesuai tuntunannya. Fakir, miskin, Amil, fisabilillah, gharim, orang yang berhutang, mualaf dan lain sebagainya.
Orang orang tersebut di ataslah yang menjadi tanggung jawab kita untuk diberikan perhatian. Sebelas bulan yang lalu, mungkin kita asyik bekerja mengumpulkan harta benda namun adakalanya kita menjadi lupa untuk saling berbagi kepada sesama. Bahkan cenderung kita memilih milih mana yang harus diberi sesuai keinginan kita.Â
Orang menyebutnya membantu namun tidak tepat sasaran. Dengan zakat fitrah, zakat mall harta kita pun disucikan semoga Allah memberikan keberkahan bagi kita semua atas semua harta yang diperoleh.
3. Semangat menghargai
Makanan saat berbuka dan bersahur tentu sangat dinantikan bagi orang orang yang berpuasa. Dalam menjalankan puasa Ramadhan kita langsung bisa menghargai makanan.Â
Terutama menghargai akan adanya orang orang yang sulit mendapatkan makanan baik berbuka maupun saat sahur. Rasa kepekaan kita menjadi terasah. Bahwa selain kita yang diberikan nikmat berlebih ada juga orang disekitar kita yang mendapatkan nikmat kekurangan.
Puasa mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa napsu memakan dan meminum secara berlebihan. Apapun yang berlebihan hasilnya tentu tidak akan baik.
4. Saling mengikhlaskan
Hanya di bulan Ramadhan semua orang ikhlas mengatakan dirinya bersalah baik dengan sengaja maupun tidak sengaja.
Hanya di momen lebaran, kita dimudahkan untuk memaafkan orang yang bersalah dengan kita meski kesalahannya sangat fatal sekalipun. Itulah kenapa kita kembali suci. Karena tidak ada luka sejarah lagi. Mengakui salah dan  tak ada menyimpan bara dendam. Sungguh beruntung kaum beriman bila menyadari hal ini.
5. Momen Bersilaturahim
Selain saling memaafkan, ada tradisi yang menjadi kebaikan yaitu saling mengunjungi ke sanak saudara, handai taulan dan tetangga sekitar. Â
Silaturahim selain membawa ketenangan juga bisa mendapatkan rezeki.
6. Berbagi Angpau
Anak anak kecil selalu menantikan momen untuk mendapatkan uang angpau (amplop) mereka tak memedulikan jumlahnya. Kebahagiaan mendapatkan uang itulah yang didapatkan oleh anak anak kita.
Selain itu para orang tua bisa mengajarkan anak anak untuk mengelola keuangan dari hasil angpau tersebut .
Ada yang dibelikan mainan kesukaannya, ada juga yang dibuatkan tabungan anak untuk keperluan lainnya semisal nanti membeli kebutuhan peralatan sekolah dan lainnya.
Well, andai 11 bulan lainnya bisa seperti Ramadhan maka rasanya kehidupan akan damai, semoga saja segala kebaikan Ramadhan bisa melekat pada 11 bulan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H