Jalan ini mungkin sudah ada sejak perumahan-perumahan dipinggir nya belum ada. Karenanya terkadang kami berpikir ini adalah salah kami ang memilih rumah di pinggir jalan yang menghubungkan antara kabupaten.
Suami saya bilang bahwa sejak dulu jalan Raya Legok ini sudah menjadi penghubung Bogor dan Tangerang. Semua truk pasir dan trailer memang melintas disini dan teman-teman bisa bayangkan pagi dan malam saya selalu deg-degan bila berpapasan dengan truk bermuatan besar bahkan tak jarang kami harus mengalami macet karena trailer ada yang terbalik atau aku harus melambat bila trailer lewat tanpa muatan which is pak supir ngebutnya udah kek naik motor saja, serem !
3 bulan terakhir ini jalan raya legok ini benar-benar rusak parah. Design perbaikannya entah seperti apa, galian lubang disana sini.Â
Jalan yang hendak diperbaiki dihancurkan/diretakkan dan lalu dibiarkan sampai beberapa hari, saya sendiri pernah ketika macet kaki saya turun dan ternyata masuk ke lubang/retakan yang dibuat akibatnya tangan saya terkilir karena menahan motor dan menempel dengan angkot, untunglah Allah masih melindungi saya. Jalan semakin parah ketika hari hujan, stuck kami enggak bisa bergerak dan pernah macet selama nyaris 2 jam dengan jarak hanya 500 meter dari gerbang perumahan kami, parah!
Alhamdulillah per 14 Desember 2018 Bupati Tangerang memberlakukan jam operasional Truck Besar, dimana hanya bisa melintas mulai pukul 22.00wib sampai 05.00 wib dan sejak saat itu kemacetan memang mengurai dan sedikit lancar.Â
Namun itu baru hanya sebagian solusi karena jalanan masih ruska parah. Harapan kami supaya pmda segera melakukan percepatan perbaikan.Â
Dan mohon pasang rambu-rambu yang jelas untuk menghindari kecelakaan seperti yang selama ini sering terjadi. Saat ini jalanan masih banyak yang belum di cor, masih banyak sobekan dipinggir jalan yang belum diperbaiki dan kami mohon untuk segera memperbaikinya.