Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Stop Saling Sindir, Yuk Satukan Energi Sambut Asian Games 2018!

19 Juli 2018   15:54 Diperbarui: 20 Juli 2018   01:18 2680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : https://twitter.com/AsiaPulpPaperID
sumber : https://twitter.com/AsiaPulpPaperID
Selain itu di Palembang juga sudah ada Bowling Centre Jakabaring, lokasinya persis di sebelah Bank Sumsel, kemarin saat pulang kampung aku dan anak-anak mencoba kesana karena saat itu memang sedang di buka untuk umum, sebelum Asian Games dimulai, masyarakat Sumsel diperkenankan untuk mencoba Bowling Center tersebut. 

Bowling Center ini adalah wujud nyata persembahan untuk Indonesia dari Asia Pulp & Paper Sinarmas (APP Sinarmas) menghabiskan dana sekitar 27 Milyar rupiah, dibangun diatas lahan 2.8 hektar dengan luas bangunan 4.200 meter persegi maka Bowling Center Jakabaring ini diklaim sebagai Bowling Center terbesar se Asean karena didalamnya ada 40 line. 

Untuk bisa bermain disini kemarin hanya dikenakan biaya 20 ribu rupiah saja per orang/set nya dan satu line bisa untuk maksimal 5 orang jadi kalian bisa deh ajak teman untuk bermain bowling. Dan pada akhir mei kemarin APP Sinarmas secara resmi telah menyerahterimakan Bowling Center Jakabaring kepada Pemrov Sumatera Selatan dan sebagai official partner dalam Asian Games 2018 maka APP Sinarmas akan terus membangun untuk Indonesia.

sumber poto :klikampera.com
sumber poto :klikampera.com
Benarkah Atlit itu Aset Negara?

Lalu beberapa hari kemarin aku juga mempunyai kesempatan untuk melihat langsung kesiapan para atlit pencak silat dan bulutangkis. Ketika kami mengunjungi mereka ada rona bahagia diwajah para atlit dan disini aku ingin menangis, ingin banget kalian bisa merasakan apa yang aku rasakan, sedihnya ketika atlit kita berlatih dan dikepala mereka hanya ada nama Indonesia sementara kita ? masih saling sindir. 

Aku bahkan bertanya pada butet "kenapa kakak tampak malu ?" ternyata sebagai atlit yang sudah mendunia beliau kerdil oleh bangsanya sendiri, dalam artian dia khawatir disetiap pertandingan bila tak mendapat kemenangan maka dia akan dipojokkan "karena sayakan orang termarjinalkan" see? kebayang enggak sih kalian yang ada diposisi dia ? Linimasa disosial media kita mempengaruhi para atlit, mereka berharap kita satu suara untuk mendukung mereka, mereka berharap apapun hasilnya tetaplah sebut nama mereka dan Indonesia. 

Ternyata gaes sedikit banyaknya ujaran kebencian kita itu juga mempengaruhi mereka, kebetulan aku bertandang kesana setelah kasus Zohri jadi mereka sedikit ngeri melihat perdebatan tak penting kita. Helloww kami ada disini untuk kalian dan plis bahas prestasi kami bukan  bahas ! Begitu kiranya. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Sebelum menyambangi Pelatnas Bulutangkis aku juga mampir ke arena Pencak Silat di Taman Mini Indonesia (TMII) dan bertemu atlit-atlit pencak silat yang sudah mendunia. Lagi aku terharu melihat hidup mereka yang hanya seluas tempat latihan, meski feed instagram mereka dihiasi oleh pemandangan yang indah namun disela itu mereka selalu merasa takut untuk tak mengibarkan bendera Indonesia. 

Bahkan aku memperhatikan instagram salah satu atlit, apapun captionnya ujung tetap Medali Emas. Misalnya "Selamat ultah mama, doakan saya bisa menang emas di #ASianGames2018". Ada lagi yang kasih ucapan pada kekasihnya eh ujungnya tetap doakan Aa dapat emas ya hun diakhiri hestek #AsianGames2018. 

Mashaallah kemana kita ? Kalau aku sudah jelas enggak sempat mikirin bangsa ini, repot sama suami, anak, pekerjaan dan blog yang trafficnya tak seberapa haha. Lantas tak bisakah kita bersatu ? Sebentar saja yuk dukung para atlit kita !

Sukseskan Asian Games 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun