3. Jujur, dalam menulis rupanya kejujuran merupakan faktor utama juga, kalau jujur maka menulis itu akan dengan hati. Mbak Yayat sendiri tidak pernah menulis apa yang dia tidak tahu, bahkan terkadang mengetahui hal baru justru setelah dia menulis.
ISKANDAR ZULKARNAIN
Kerap disapa Isjet, aku pribadi mengenal beliau sudah sejak tahun 2010 dan kalau rajin ngetwit bisa cek hestek #ayomenulis itu jargon nya mas Isjet loh. Bahkan kalau tak salah sempat membuat kanal sendiri untuk mengajak orang menulis dengan beebagai tips tentunya.
Kehadiran mas Isjet mewakili kompasiana sebagai salah satu sosial media yang khusus menerima tulisan warga. Nah kalau kamu ingin menjadi penulis warga maka langkah utamanya adalah membuat akun di kompasiana lalu menulislah. Dalam setiap hari ada ribuan tulisan warga yang masuk dan karena banyaknya terkadang ada tulisan yang tak terkontrol, namun biasanya segera mendapat laporan dan akan ditindak tegas oleh para admin kompasiana.
So ini dia 2 tips dari mas Isjet :
1. Menulislah, sama seperti mbak Yayat memang menulis adalah kuncinya. Tulislah untuk diri sendiri, karena  enulis itu bukanlah milik seorang wartawan saja, sekarang siapapun bisa menulis. Bisa dicek ada berapa tulisan di sosial media yang mampu membuka sebuah kasus, seperti viralnya informasi orang hilang, viralnya kejahatan disosial media atau kejadian apapun bisa ada solusinya berkat sebuah tulisan di sosial media.
2. Jangan cepat puas, lakukan evaluasi diri secara berkala. Menurut mas Isjet sebagai penulis maka tanggung jwab jagan hanya selesai pada satu tulisan. Maka lakukan evaluasi agar pembaca tak meninggalkan anda. Ehemm..ini belum pernah aku lakukan, sejak menulis aku baru sekedar menhlis, jarang banget berinteraksi, jarang banget juga meminta pendapat pembaca. Tuh kan jadi nemu satu ilmu baru deh.
MAMAN SUHERMAN
Meski namanya nyunda banget rupanya beliau ini berasal dari pulau Sulawesi. Awalnya aku familiar banget dengan wajahnya disebuah acara televisi, eh rupanya lewat kanal fiksi di kompasiana aku jadi tahu bajwa beliapun adalah seorang kompasianer. Dan bukan kali pertama mendengar beliau sharing, salah satu yang menjadikan aku seperti saat ini adalah perkataan beliau tentang bagaimana agar perempuan itu menjadi PILAR, yup inilah yang saat ini aku jalani bahwa sudah saatnya perempuan layak menjafi Pilar. Tapi kali ini sharing kang Maman tentang rahasia sukses menulis juga layak banget dicatat.
Setelah melalangbuana di  enam media cetak sejak 1986 -2003 akhirnya kang Maman menjadi penulis lepas. Dan bila ditanya tentang menulis maka beliau akan jawab bahwa lewat tulisan beliau menafkahi keluarganya. Lewat tulisan pula dia bisa dikenal banyak orang.
Kang Maman berbagi kisah awal mulanya menulis itu lewat puisi yang ditujukan untuk teman semasa kecilnya, tulisan itu dimuat dan mendapat honor 50 perak dimana pada masanya 50 perak itu sudah bisa dibilang we o we WOW!. Dari situlah kang Maman mencintai menulis, wow hanya karena menyampaikan rasa suka eh bisa dibayar, nah lo ! Hahahaha