Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Terminal 3 Soetta: Gerbang Pariwisata Indonesia

28 Juli 2016   15:07 Diperbarui: 28 Juli 2016   15:21 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini bisa dianggap sebagai tanggapan atas artikel sebelumnya "Catatan buruk Terminal 3 Soekarno Hatta". Ini saya komenin ala-ala film Rudy Habibie ya "ehem saya memang mengidolakan sekali orang pinter satu ini, bahkan karena produk Indonesia untuk sekelas Beliau masih mampu loh melihat sisi positif dari sinetron Cinta Fitri yang bagi kebanyakan orang dianggap perusak generasi bangsa". Apa sebabnya ? hanya sudut pandang yang berbeda dan tentunya apresiasi terhadap usaha orang lain, kalau bukan kita siapa lagi yang akan bilang bahwa Indonesia ini bangsa yang luar biasa ?

Faktanya adalah : Blogger, Media dan beberapa orang umum diundang untuk melihat kemajuan pembangunan terminal 3 yang sudah mencapai 97% , belum diresmikan dan belum beroperasional.

Permasalahannya adalah : beberapa tulisan menguliti seolah ini bandara sudah digunakan dan sudah melayani penerbangan, bahkan nilai positif yang ditorehkan beberapa blogger dianggap sebagai 'pujian' belaka. atau karena berbayar ? Ehem berarti anda bukan blogger , blogger itu bukan wartawan, blogger itu orang-orang yang suka menulis lalu zaman berubah bahwa banyak brand yang butuh blogger, sementara blogger nggak ada yang kasih gaji so adalah wajar ketika blogger diundang lalu diberi pengganti transportasi, samalah kek para pejabat yang pergi dinas tetap dikasih uang saku #deal !

Solusinya adalah : Bahwa secara prosedur maka bandara yang baru jadi memang harus segera di operasionalkan, dilengkapi persyaratan supaya bisa dioperasionalkan, dilihat kekurangannya untuk penyempurnaan barulah diresmikan, hal yang sama terjadi pada bandara Kualanamu ketika awal beroperasional tak sedikit yang mencibir masih kotor, masih inilah itulah and now what? sudah beroperasional dan terus berbenah, begitu juga dengan Terminal 3 kalau anda lihat sisi bangunan yang belum jadi tentu akan bilang apa ini ? Tapi alihkan pandangan anda, buka tabir mata anda, lihat apa yang sudah separoh jadidan bandingkan dengan terminal yang sudah ada tentulah sepakat bahwa Terminal 3 mempunyai kesan mewah, besar dan lebih baik yang dari yang sudah ada. Dan dari pihak pengundang tak ada titipan pesan agar kami menuliskan hal yang baik-baik saja, justru semua blogger disaat sesi tanya jawab memberikan masukan, menanyakan hal-hal yang masih tak sesuai, seperti Nursery room dimana ? Kenapa air toilet masih keruh ? dan sebagainya, semuanya dijawab masih dalam proses dan tentunya akan kita tagih dikemudian.

Tampak Depan Terminal 3
Tampak Depan Terminal 3
Jadi agak heran juga membaca tulisan penuh kritik sehingga judulnya pun berupa catatan buruk. Kritik tanpa solusi bisa mendekati menghina. Bagiku pribadi yang baru bisa merasakan betapa nikmatnya terbang di udara pada tahun 2000 awal maka melihat bandara Soekarno Hatta terminal 2 sudah merupakan kekaguman sendiri. Oh ini toh bandara keren yang suka aku lihat di film-film indonesia, tiang yang kokoh dan lantai seperti bata, keren ! Lalu aku berkesempatan terbang ke Vietnam melalui terminal 3 lama disini aku merasakan mendapat suasana baru, karena designnya berbeda dari terminal 1 dan 2 "wow ini lebih trendy, tak kaku ! Lalu Suatu kali aku berkesempatan terbang ke Jeddah, wow ini gede bandaranya, wuiihh banyak banget tempat checkin, kagum namun aku lebih suka bandara Soetta ! Kemudian suatu masa pula aku mendarat di Incheon Korea, disini aku merasakan bahwa bandara Soetta sudah tertinggal, di bandara ini aku merasa betah banyak hal yang bisa aku nikmati, well semoga negaraku segera bisa punya bandara luas dan bisa membuat menunggu tak membosankan !

ccc-5799bf68197b61420fd1b013.jpg
ccc-5799bf68197b61420fd1b013.jpg
dddd-5799bf754023bda138568ef5.jpg
dddd-5799bf754023bda138568ef5.jpg
Finally ketika mudik lebaran kemarin taksi kami melewati sebuah bangunan yang megah, dan super geedee, ahh ini pasti terminal 3 Ultimate yang banyak dibahas teman-teman blogger, melihat dari luar aku merasa harapku terjawab "akhirnya Indonesia bisa punya bandara seperti negara lain". Dream come true sebuah undangan blogger datang menghampiri, dengan semangat aku ingin ke terminal 3 baru, ingin melihat langsung segala kemegahannya.

Faktanya :  Kualanamu adalah awal kebangkitan bandara di Indonesia, tapi tak banyak yang tahu proses negoisasi konsep begitu alot, masyarakat setempat menginginkan bandara Kualanamu dibangun dengan konsep melayu dilain sisi sang penguasa wilayah menginginkan konsep suku Bataklah yang diusung,, lalu sebuah ketokan dari Bapak Jusuf Kalla "sudah bangun dengan konsep internasional"

Permasalahannya : Indonesia sangat kaya dengan budaya, sumber dana investasi untuk bandara dari pemerintah tak pernah banyak.

Solusinya : Terminal 3 dibangun dengan konsep internasional namun tetap mengusung tema lokal, dan Terminal 3 merupakan investasi besar senilai 7 trilliun !

img-20160702-154513-5799bf8909b0bd4e11b4a3f8.jpg
img-20160702-154513-5799bf8909b0bd4e11b4a3f8.jpg
Rasanya cukup terharu sih gue, sebagai bangsa yang sedang riuh akan suasana politik, bangsa yang sedang berkembang dengan segala masalah sosial tapi masih ada semangat untuk bangkit melalui sebuah asa, adalah Terminal 3 Soekano Hatta diharapkan mampu membuat Indonesia semakin ada dimata dunia. Keinginan untuk sama dengan negara lain adalah sebuah hal yang wajar. Apalagi baru kali ini pemerintah memberi investasi yang sangat besar untuk sebuah urusan Bandara Udara. 7 trilliun katanya ! Wow...dan sekonyong-konyongnya ada orang yang langsung membagi angka fantastis ini dengan luasan Terminal 3, betulkah hitungan kasar ini ? 

Sebagai orang Agronomi di perkebunan maka hitungan bangunan investasi di kebun sering aku lakukan, tentu ada hal-hal yang dikeluarkan dari material bangunan barulah bisa dikatakan itu biaya per meter perseginya. Angka 16 juta per meter persegi iya benar bila termasuk apron, kalau biaya untuk bangunan saja hanya 10 juta per meter persegi. Mahal itu ! iyes kalau buat rumah ini mah sudah cukup mewah, lah kita bicara soal bandara, sebuah bandara baru untuk cakupan yang lebih luas, lebih canggih. Kalao memang suka bangga dengan bangsa lain, harusnya tahu juga berapa anggaran negara itu untuk bangunan mewah bandaranya . Tahun 2012 Changi airport merombak total Terminal 1 mereka untuk luasan dibawah Terminal 3 mereka menghabiskan dana hampir 400 juta US dollar, so wajarlah hasilnya jauh berbeda sebagai orang yang nggak paham arsitek maka aku bisa menyimpulkan tentu secara kualitas dan material sudah berbeda jauh. 

Yang buat bangga itu apa ? Pihak AP II masih mengedepankan pemakaian produk nasional, sebagai contoh keseluruhan garbarata itu dari suplier lokal. Dan yang membuat optimis dengan biaya yang ada Bandara Terminal 3 ini dibuat lebih kaya dengan elemen budaya dan seni asli punya Indonesia nah kalo dibilang ini nggak modern ya memang jelas beda konsep kan ? Dengan perbedaan inilah optimis itu ada, wisatawan yang transit mungkin langsung bisa merasa dia sudah mengunjungi toraja atau budaya laiinnya dengan berada di Terminal 3.

17 Juli 2016

Halal bi Halal
Halal bi Halal
Aku bersama beberapa orang blogger dan mahasiswa diundang pihak Angkasa Pura II untuk melihat Terminal 3 sekaligus acara halal bi halal. Rombongan berangkat dari meeting poin Tower SCTV, sementara aku menuju terminal 3 langsung dari rumah. Begitu taksi naik fly over menuju terminal 3 enatah kenapa aku terpikir agar pihak APII bisa menghiasi tonggak raksasa flyover , ah ini pasti karena aku pernah menyaksikan tayangan kick Andy, dimana saat itu ada seorang perempuan Indonesia yang bekerja di Inggris hanya untuk menghiasi badan dan tonggak jembatan, secara berkala berganti tema, sehingga jauh terlihat lebih indah dan artistik. Kemudian matapun merasa takjub melihat bagian depan yang cukup panjang dengan atap yang zigzag, yes ini memang berbeda !.

Karena bandara belum beroperasional maka suasana sore itu masih terlihat sepi, dan aku terpisah dari rombongan ternyata teman-teman sedang berkeliling bandara, mereka berpoto di taman yang belum jadi namun bisa dibayangkan beberapa tahun lagi taman ini pasti jadi idola bagi pengunjung Terminal 3. Akupun masuk melewati gate 4, kaki menapaki lantai keramik yang mengkilap, terlihat mata ada coretan dilantainya "pecah, ganti" oh pemeriksaan tetap berlangsung rupanya. Mataku lalu dibuat kagum dengan area checkin, rasanya seperti sedang melihat rumah adat Toraja "Tongkonan" dan belakangan aku mengetahui memang benar ini cerminan dari Toraja, dan ukiran-ukiran kayu disampingnya juga aku tahu itu Indonesia banget !

Acara halal bi halal sore itu dihadiri oleh media, blogger, Direktur Utama AP II BApak Budi Karya Sumadi dan Rhenald Kasalai selaku komisaris, wajar Terminal 3 ini digadang akan bisa menyaingi Changi Airport, lah orang-orang yang berkarya ternyata orang-orang hebat di Republik ini. Gabungan yang pas banget antara Pak Budi dan Pak Rhenald, Pak Rhenald juga yang meminta agar AP II bisa menaikkan pamor Indonesia lewat Terminal 3 ini. Dari sisi bisnis beliau yang menyukai kopi meminta agar diseblah gerai kopi brand Internasional disiapkan gerai kopi lokal, bukan tak banyak kopi enak di negara ini, bahkan akupun yakin andai di sebelah gerai brand internasional ada gerai kopi lokal bisa jadi wisatawan akan ramai di gerai kopi lokal, wong yang dijual gerai internasional itu juga kopi lokal kok hehehe. 

Terminal 3 Gerbang Wisata Indonesia

Kurnia Amelia Subarkah
Kurnia Amelia Subarkah
Konsep rancangan Terminal 3 didasarkan pada pemahaman modern medium dimana People – Culture – Nature dapat berinteraksi satu dengan yang lain secara harmonis. Lalu benarkah terminal 3 ini kaya budaya dan seni Indonesia ? Sepanjang penglihatan ya, untuk lokasi check ini saja mataku langsung mengenali ukiran khas Indonesia, bentuk rumah adat Toraja. Dan ada galeri seni yang berisi karya seniman Indonesia. PT. Angkasa Pura II saat ini telah mengajak sejumlah seniman/perupa Indonesia untuk bekerjasama menghadirkan karya-karya mereka di sejumlah lokasi strategis baik di dalam maupun di luar ruang Terminal 3. 

Para seniman itu antara lain adalah: Eko Nugroho, Angki Purbandono,Tromarama, Edi Prabandono, Nus Salomo, Pintor Sirait, IchwanNoor, Awan Simatupang, Galam Zulkifli, Nasirun, Indiegurillas dan seniman senior Sardono W. Kusumo. Karya mereka akan ada disana dan akan diubah setiap bulannya, melihat proses pengerjaan yang belum rapih sudah terbayang sih nantinya bakalan keren banget spot ini. Pengunjung bisa memanfaatkan waktunya untuk menikmati hasil karya yang OK banget dan belum tentu kamu punya waktu khusus untuk mengunjungi pameran seni iya kan ? Namanya masih dalam pengerjaan maka susunannya juga belum sempurna, bahkan penataan galeri seni ini diserahkan kepada seniman Jay Subiakto, berarti ini bukan sekedar menempel karya seni didinding seperti yang kulakukan di rumah :).

13495081-1245027652183832-1764411697363403625-n-5799bfb65fafbd474d702763.jpg
13495081-1245027652183832-1764411697363403625-n-5799bfb65fafbd474d702763.jpg
Harapan para pimpinan AP II dengan design yang unik ini Terminal 3 bisa dilirik wisatawan dan berujung pada subuah harapan bahwa Terminal 3 nantinya akan menjadi tempat transit bagi wisatawan, dimana selama ini banyak banget orang luar yang melewati udara Indonesia namun tak mampir untuk transit. Semoga saja harapan ini menjadi nyata, karena dampaknya akan luar biasa, andai saja ada 3 sampai 4 juta wisatawan yang transit maka diharapkan 1 juta wisatawan menjadi turis di Indonesa begitulah Bapak Budi Karya menjelaskan impiannya selaku Direktur Utama AP II.

Blogger yang berkunjung dengan berbagai latar belakang juga merasakan optimisme itu, karenanya kami dengan sukarela mengupload poto kami di spot yang ketjeh, berada dibelakang kaca besar menikmati pesawat yang lalu lalang, duduk di kursi yang penuh warna, berjalan di taman yang nantinya bisa mengalahkan taman kecil Changi airport , kami memang berharap itu bisa mnejadi nyata. Hanya sebuah support semangatlah saat ini yang bisa kami berikan, citra positif wajib kita bangun untuk kebaikan bangsa !

Halal bi halal ini juga mengundang artis Ibu kota, sama dengan padangan mata kami bahwa merekapun sangat menyambut baik keberadaan Terminal  3 ini. Sebagai seorang emak, akupun merasa sudah ada perbaikan, dimana biasanya playground tak tampak mata, sekarang sudah ada kelihatan berada ditengah. Sempat bertanya langsung ke Bapak Budi, kok playgroundnya gitu aja sih Pak ? Saya pernah loh jalan-jalan dibandara asyik banget playgroudnya, ada tempat mewarnai, ada permainan edukatif dan dibuat lebih ramah anak Pak. Pak Budi menjelaskan saat ini supaya bisa dioperasionalkan maka kami baru menyediakan sebagai persyaratan untuk bisa jalan, kedepannya tentu kami akan menyempurnakannya seperti yang Mbak maksud, bahkan lebih keren. Well kita tunggu saja ya guys ! Bahkan Nursery room juga dijanjikan dengan fasilitas yang OK dan memang saat itu kami belum bisa melihat hasil jadinya karena memang masih dalam proses, tetapi paling tidak sudah punya bayangan sih ya.

Lantas , apa sih yang membuat Terminal itu Hebat ?

Terminal 3
Terminal 3

Selain kaya akan budaya bangsa, kerennya kearifan lokal, maka Indonesia mencoba mengimbangi kemajuan teknologi yang ada pada bandara lain, bagiku sih ini sudah sebuah usaha untuk maju. AP II menggunakan teknologi yang hampir sama dengan bandara Internasional lainnya, nah ini dia teknologi yang digadang-gadang bakal menyamai punya tetangga :

Baggage Handling System 'BHS' (Automatic) – Level 5

Sampai saat ini baru mengalami BHS itu di bandara kualanamu, pokoknya begitu check ini maka tas penumpang langsung masuk pesawat, amanlah dari hujan ya gaes hehehe. KAlao kuala namu masih level 3 kalo nggak salah nah terminal 3 ini sudah level 5 artinya lebih canggih dimana bisa langsung mendeteksi tas yang berisi bom, begitu terdeteksi akan otomatis diamankan "bom blanket" dan petugas berwenang akan mengantisipasi tanpa membuat panik pengunjung Bandara.

Airport Security System(ASS)

Sudah tahu CCTV kan ? nah ini lebih hebat dari itu, bukan sekedar merekam wajah-wajah yang berada disana bahkan langsung bisa mengenali DPO (Daftar Pencarian Orang) alias buronan, inshaallah para narapidana yang mau holidei nonton tennis nggak lolos disini hehehe.

Intelligence BuildingManagement System (IBMS)

adalah  Sistem akan bekerja secara otomatis, yangbertujuan untuk mengimplementasikan Smart Building System dan Eco Friendly Airport.

terminal-3-soeta-5799bfd009b0bdeb10b4a3f4.jpg
terminal-3-soeta-5799bfd009b0bdeb10b4a3f4.jpg
Rain Water System dan Recycle Water System

sebuah usaha untuk menyelamatkan air dimuka bumi, dimana air hujan akan diolah kembali menjadi air bersih. Kemudian air toilet juga akan didaurulang kembali untuk dibisa digunakan kembali.

Visual Docking Guidance System sebuah teknologi untuk Memberikan panduan secara Visual kepada pilot dalam proses parkir pesawat jadi tidak diperlukan lagi petugas parkir pesawat.

Renewable Energy, yang uniknya lagi saat itu memang hujan jadi suasana memang sedikit gelap, lalu aku menatap ruangan seperti sangat redup, apa nggak ada cahaya tambahan ? Yah namanya juga sambil jalan sambil berbenah rupanya Terminal 3 ini mengusung konsep hemat energi sehingga dari kaca disekeliling otomatis cahaya kedalam ruangan dipengaruhi oleh kondisi cuaca, kalau sedang cerah ya pasti terang banget sementara saat itu hujan sehingga tampak gelap, dan melihat hal ini Pak Budi juga tetap ingin mempelajari lebih jauh bagaimana agar disaat mendung cahaya tetap maksimal masuk kedalam ruangan.

Kemudian Halal bi halal ini diisi juga dengan hiburan dari artis ibu kota, beberapa temabng lagu membuat para undangan ikut menikmati dan yang pasti untuk ukuran sebuah jamuan maka santapan yang disajikan termasuk sederhana tapi rasanya pool hehe, ada cendol yang enak banget (review penggemar cendol) dan bakso bulat seperti bola pingpong (lagu waktu kecilku dulu) pas banget dengan cuaca yang sedang hujan, dan tak lupa dimsum hangat membuat perut kenyang hehehe. 

Beberapa blogger juga menyapaikan pertanyaan dan masukan sampailah akhir acara khas blogger bagi-bagi door prize dan seperti biasa gayes memang kurang ada nasib dibagian ini hehhe. But i am happy karena pada akhirnya aku bisa melihat dengan langsung sebuah asa yang dibangun oleh bangsa ini, sebuah harpaan untuk bangkit dimata dunia, dan Terminal 3 adalah gerbang pariwisata nantinya dimana orang datang dan pergi.

Selain fasilitas yang canggih tentu harapan ku pelayanan dari AP II terhadap pengunjung juga ditingkatkan, tak cukup sekedar ramah tapi harus membuat nyaman para pengunjung. Kalau bisa usul tolong dong ditambahin akuarium raksasa yang berisi banyak ikan, lokasinya didekat playgroun dijamin deh anak-anak bakalan betah. Karena di Bandara SMB II Palembang anak-anak kami sangat suka spot dekat akuariumnya dan memang adem sih mandangin ikan yang jago renang hehehe. 

Pertengahan Agustus nanti Terminal 3 akan dioperasionalkan untuk penerbangan domestik ke 5 destinasi, semoga berjalan lancar dan semua kekurangan bisa dibenahi dan seperti dijadwalkan pertengahan tahun 2017 sudah bisa diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia. Oh iya yang mau lihat Presiden RI main kayu ya cuman ada di terminal 3 ini, ada poto beliau disana...

Note : Poto adalah koleksi pribadi, milik teman-teman yang hadir di Terminal T3.

13707531-1255554804464450-5394877058813214542-n-5799be9ec0afbddd2cbcbaf3.jpg
13707531-1255554804464450-5394877058813214542-n-5799be9ec0afbddd2cbcbaf3.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun