Petugas : belum masuk hitungan pak
Aku : ya sudah pi perpanjang punya papi ajalah, mami  ngapain juga lah punya SIM (maklumlah hitungan emak-emak, 500 ribu sudah bisa buat beli popok sebulan)
Petugas : ok pak biaya bapak 200 nanti kami bayarkan kekasir, yang asuransi dan surat dokter silahkan kesana (menunjuk lokasi)
[caption id="attachment_357388" align="aligncenter" width="540" caption="Biaya Resmi"]
Setelah itu jam istirahat pukul 12.00 WIB, si petugas menitipkan berkas suami ke seseorang "nanti bapak ini yang akan bantu bapak, saya tinggal dulu". Dari sebuah ruangan yang ada judul "KASAT" muncul seorang bapak yang sepertinya merupakan atasan dikantor ini, beliau langsung menuju musholla diikuti beberapa anak buahnya, melihat postur badannya dan feeling ku sebagai ibu dan istri bahwa bapak ini In Sya' Allah, lempeng, lurus dan baik, bahkan uban sudah terlihat jelas dikepalanya. Namun bisa jadi sebagai atasan, Bapak ini tidak mengetahui kondisi sebenarnya, bahwa calo di lingkungan polres ini ada di semua titik. Bahkan setelah berbincang dengan petugas berseragam itu aku jadi terhenyak bahwa calo berseragam ini jauh lebih mahal.
[caption id="attachment_357389" align="aligncenter" width="540" caption="Loket Pembayaran"]
[caption id="attachment_357390" align="aligncenter" width="615" caption="Kartu Asuransi yang sudah harus dibeli didepan, buat saya yang tidak lulus dan tak berniat mengurus ini bisa buat kenang2an saja :D"]
Akhirnya aku bilang ke suami, gila ya kita sudah menolak dua calo di luar kantor tapi ternyata kita disambuat petugas yang sama saja calo. Di ruangan itu jelas terpampang biaya pengurusan resmi bagi masyarakat yang ingin memiliki SIM atau memperpanjang. Lalu saya bilang ke suami "pi kitakan memilih Jokowi, kenapa kita masih bermental begini, apa-apa pengen cepat dan mudah, apa susahnya sih kalau urus sendiri? Yah memang tau sama tau kalaulah mental semua petugas disini masih seperti lama memang malas urus sendiri karena pasti hasilnya buat sedih. Tapi ini sudah 10 tahun aku memiliki SIM masa iya tidak ada perubahan? Masa iya saat ini aku harus memiliki SIM dengan cara lama? Pi, ayolah kita urus sendiri saja, sudah saatnya kita revolusi mental (ceiiileee) jangan-jangan gara-gara orang seperti kita inilah para petugas ini berbuat seperti ini? Well suami akhirnya manut, dan aku pun mendatangi orang yang dititipi berkas tadi ,
Aku : Pak, saya mau urus sendiri ajah deh, itu biaya perpnajngan cuman 75 ribu, kenapa tadi kami diminta 200 ribu?
Bapak : Yah kan ibu mau dibantu, kalo mau urus sendiri ya silahkan
Aku : emang bedanya apa ?