Mohon tunggu...
Ulichia VirchanesLB
Ulichia VirchanesLB Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi! I am Ulichia Virchanes LB, i am a student from one of the biggest campuses in Lampung, it's great to be able to share my opinion that i made to be read by many people, sometimes laziness gets in the way of not wanting to find out something that can change a village, city or even a country. so, we the youth of indonesia must love to read at least 5 minutes a day, read whatever you like, let's do it!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

10 Tanda Bahwa Diri Kamu Mengalami Gelaja BPD!

14 April 2023   19:31 Diperbarui: 14 April 2023   19:33 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan mental sangat dibutuhkan untuk mengimbangi hidup seseorang, tidak jarang orang di jaman sekarang memiliki beberapa gangguan mental atau kesehatan jiwa yang terganggu. 

Banyak nya permasalahan yang harus kamu hadapi seorang diri, dengan segala kondisi kamu harus tetap menghadapinya. Dan banyak juga orang yang tidak tahan dengan kondisi mental health yang terganggu dengan memilih jalan mengakhiri hidupnya, karena itu kamu harus fokus terhadap dirimu sendiri jangan mendengarkan perkataan dari orang lain. 

Salah satu kesehatan mental yang sering dialami seseorang adalah BPD, apa ya BPD itu? Mari kita simak penjelasan berikut ini : 

BPD (Bordeline Personality Disorder) atau Gangguan kepribadian ambang adalah penyakit mental yang sangat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur emosinya. 

Hilangnya kendali emosi ini dapat meningkatkan impulsifitas, memengaruhi perasaan seseorang terhadap diri mereka sendiri, dan berdampak negatif pada hubungan mereka dengan orang lain. Perawatan yang efektif tersedia untuk menangani gejala-gejala gangguan kepribadian ambang. 

Apakah kamu memiliki tanda-tanda yang ada dibawah ini?

Berikut 10 tanda-tanda bahwa kamu terkena BPD :

Tanda dan Gejala

Orang dengan gangguan kepribadian ambang dapat mengalami perubahan suasana hati yang intens dan merasa tidak pasti tentang bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri. 

Perasaan mereka terhadap orang lain dapat berubah dengan cepat, dan berayun dari kedekatan yang ekstrem hingga ketidaksukaan yang ekstrem. Perasaan yang berubah-ubah ini dapat menyebabkan hubungan yang tidak stabil dan rasa sakit emosional.

Orang dengan gangguan kepribadian ambang juga cenderung melihat segala sesuatu secara ekstrem, seperti semuanya baik atau semuanya buruk. Minat dan nilai-nilai mereka dapat berubah dengan cepat, dan mereka dapat bertindak secara impulsif atau sembrono.

Tanda-tanda atau gejala lain mungkin termasuk:

  • Upaya untuk menghindari pengabaian yang nyata atau yang dirasakan, seperti terjun langsung ke dalam suatu hubungan-atau mengakhirinya dengan cepat.
  • Pola hubungan yang intens dan tidak stabil dengan keluarga, teman, dan orang yang dicintai.
  • Citra diri atau perasaan diri yang terdistorsi dan tidak stabil.
  • Perilaku impulsif dan sering kali berbahaya, seperti berfoya-foya, seks yang tidak aman, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, mengemudi secara ugal-ugalan, dan makan berlebihan. Harap diperhatikan: Jika perilaku-perilaku ini sering terjadi pada saat suasana hati atau energi sedang tinggi, maka perilaku tersebut mungkin merupakan gejala gangguan suasana hati dan bukan gangguan kepribadian ambang.
  • Perilaku melukai diri sendiri, seperti mengiris atau selfharam.
  • Pikiran yang berulang tentang perilaku atau ancaman bunuh diri.
  • Suasana hati yang intens dan sangat bervariasi, dengan episode yang berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.
  • Perasaan hampa yang kronis.
  • Kemarahan yang tidak pantas dan intens atau masalah dalam mengendalikan kemarahan.
  • Perasaan disosiasi, seperti merasa terpisah dari diri sendiri, mengamati diri sendiri dari luar tubuh, atau perasaan tidak nyata.

Tidak semua orang dengan gangguan kepribadian ambang mungkin mengalami semua gejala ini. Tingkat keparahan, frekuensi, dan durasi gejala tergantung pada orang dan penyakitnya.

Jika kamu memiliki tanda-tanda seperti diatas segera periksa ya, ingat jangan selfdiagnos ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun