“coba tebak umuran berapa?”
“em umur jalan 20 an kali ya?”
Gue dan lela tertawa kecil, gue lalu balas dengan komentar,
“Kita ini udah tuir, aku 24 dia (nunjuk Lela) udah jalan 26”. Lela mukul badan gue dengan mengatakan, “Jangan ngomong umur!”. Sepertinya dia malu karna masanya yang semakin tua.
“Oh iya ya mbak?, aku juga heran kenapa kayak mbak baca buku Marxisme?. Mau menganut sistemnya?”
“ah engga cuma mau belajar filosofinya aja kok”.
Si cowok itupun mulai membahas beberapa topik penting soal pendidikan di Indonesia. Saat itu kita bertiga sempat diskusi. Si cowo tadi tergolong cakeplah tapi adek awak ya kan? Haha.
“Mbak sebenarnya kita ini sedang dibohongin sama pemerintah lewat pendidikan”
“Itu opinimu apa nyerap omongan orang?”
“Engga mbak, ini opini saya sendiri”
“Oh gitu, alasannya? Kenapa kamu bilang begitu?”. Dia tampaknya bingung untuk menjawab. Setelah beberapa lama berdiskusi dia mulai menawarkan buku yang menarik untuk dibaca.