Mohon tunggu...
ulfi shofiya fadhila
ulfi shofiya fadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Kelautan 2021, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Negeri Indah nan Sempurna, Kahyangan-Paradis-Indonesia: On The Fast Lane to Hell

2 November 2023   17:15 Diperbarui: 2 November 2023   17:17 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pengadaan hotline serta pembukaan aduan dampak lingkungan terintegrasi;

  • Pelestarian terumbu karang, yaitu dengan cara perlindungan dan pemeliharaan terumbu karang melalui program pendirian taman laut. Selain itu, perlu dilakukan pemberhentian praktik penambangan pasir.

  • Pengembangan mangrove, dengan cara melindungi dan memulihkan hutan mangrove, menjadikan hutan mangrove sebagai lokasi wisata,

  • Pengurangan pencemaran, hal ini dapat dilakukan dengan cara memperketat pengelolaan limbah industri, melakukan pengembangan sistem pengelolaan limbah rumah tangga yang lebih baik, serta mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai.

  • Pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan, dengan cara melakukan perencanaan tata ruang yang bijak di wilayah pesisir yang diharapkan dapat mengatur perkembangan dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, serta meminimalisir dampak negatif pada ekosistem laut.

  • Dengan upaya tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada pada sektor bahari Indonesia. Upaya ini perlu dibarengi dengan kerja sama yang baik antar beberapa sektor yang terlibat seperti pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan sektor non pemerintah. Pendekatan melalui isu pariwisata panorama ini haruslah diselaraskan dengan prinsip bottom-up, Good Governance, yang mengikutsertakan serta menitikberatkan partisipasi masyarakat sekitar agar terasa dampak positif pembangunan pada seluruh aspek sosial. Melindungi panorama Indonesia merupakan tanggung jawab semua warga Indonesia untuk menjaga ekosistem laut supaya panorama yang ada di laut Indonesia dapat dinikmati oleh generasi  selanjutnya.

    Pulau Biawak, Indramayu: Menuju Paradis?

    Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Pulau Biawak dan sekitarnya yang berlokasi di Kabupaten Indramayu memiliki potensi terumbu karang yang cukup signifikan dimana luasan daerah yang ditutupi oleh terumbu karang mencakupi 1.225 ha. Saat ini, telah terjadi laju degradasi pada KKLD tersebut yang diakibatkan oleh beberapa faktor seperti penggunaan alat tangkap destruktif dan tidak ramah lingkungan seperti trawl (pukat harimau) oleh nelayan luar Indramayu (pulau Madura dan pulau Seribu), penangkapan dengan bom Kalium Sianida (KCN) dan pencemaran yang berasal dari industri minyak. Selain itu, permasalahan penyebab kerusakan terumbu karang dipengaruhi oleh beberapa faktor demografi, seperti adanya pertambahan penduduk, kemiskinan masyarakat pesisir,rendahnya pemahaman tentang pentingnya kelestarian terumbu karang yang disebabkan kurangnya sosialisasi dan pembinaan, rendahnya kualitas SDM, lemahnya pengawasan dan penegakan hukum, degradasi habitat di wilayah pesisir, pencemaran (sedimentasi), serta belum optimalnya pemanfaatan jasa-jasa lingkungan sebagai sumber mata pencaharian alternatif yang ramah lingkungan bagi masyarakat lokal.

    KKLD memiliki wilayah dengan keindahan panorama laut yang tinggi, situs budaya dan sejarah berupa mercusuar dan Makam Syekh Syarif Hasan, serta upaya konservasi terhadap terumbu karang dan jenis ikan yang dilindungi. Namun, pengoptimalan berbagai potensi tersebut masih terhambat oleh sumber daya manusia yang tersedia hingga belum tercapainya pengelolaan sentra konservasi yang berkelanjutan.

    Maka dari itu, beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mewujudkan KKLD Pulau Biawak terkelola secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek potensi dan kendala yang ada, dapat berupa; 

    • pengembangan pengelolaan terumbu karang yang ramah lingkungan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti penting nilai ekologis dan ekonomis terumbu karang

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
      Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun