Oleh: ¹Ulfa Zahwani, ²Niki Adista, ³Try Bion Sitepu
Universitas Samudra, Universitas Halu Oleo, Universitas Quality.
Tari topeng adalah seni tari tradisional yang khas Indonesia, dengan topeng-topeng yang digunakan untuk menggambarkan karakter dalam cerita yang ditarikan. Ini adalah seni yang telah ada dalam budaya Indonesia selama berabad-abad. Setiap topeng memiliki arti dan karakter yang berbeda, seperti dewa, raja, atau tokoh mitologis.
Tari topeng juga memiliki peran sejarah yang penting, digunakan sebagai sarana perlawanan terhadap penjajahan Belanda dan sebagai ekspresi budaya yang melindungi identitas Indonesia. Pengaruh agama Hindu-Budha juga sangat kuat dalam tari topeng, dengan pementasan yang sering menggambarkan cerita dari epik Hindu seperti Mahabharata dan Ramayana.
Selain itu, tari topeng juga digunakan dalam berbagai upacara ritual dan perayaan tradisional, menjadikannya bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia. Meskipun telah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, tari topeng tetap dihargai sebagai salah satu warisan budaya yang kaya dan berharga di Indonesia.
Padepokan ini terletak di Dusun Kemulan, Desa Tulus besar. Di Padepokan ini terdapat banyak topeng-topeng yang biasa di pakai ketika di adakan tarian topeng. Topeng tersebut terbuat dari kayu Cendana. Padepokan ini sekarang di bina oleh Ki Soleh Adi Pramono. Sudah sangat banyak prestasi yang pernah di capai.Â
Padhepokan Seni Mangun Dharma dibangun pada 26 Agustus 1989 dengan bangunan yang sangat sederhana, yaitu berdinding bambu dan beratap daun tebu. Nama Mangun Dharma diambil dari nama jalan tempat padhepokan itu berdiri, yaitu Jalan Raya Mangun Dharma dan petilasan patih Malang yang bernama Ki Mangun Yudha (Mangun Dharma).
Tanah yang digunakan untuk mendirikan Padhepokan Seni Mangun Dharma sekarang merupakan milik bibi Ki Sholeh yang bernama Siati. Ki Sholeh bersama beberapa orang lainnya bergotong-royong membangun padhepokan dengan bahan-bahan seadanya.
Melestarikan warisan budaya dan seni
Indonesia sebagai negara yang kaya akan warisan budaya dan seni memiliki banyak lokasi yang berperan penting dalam melestarikan dan mengembangkan seni tradisional. Salah satu situs unggulan dalam upaya ini adalah Padepokan Kesenian Mangun Dharma yang terletak di kota Malang, Jawa Timur.
Sejarah dan pendiri
Padepokan Seni Mangun Dharma Malang didirikan oleh dalang kondang Ki Anom Suroto. Ki Anom Suroto adalah seorang seniman yang memiliki semangat melestarikan wayang kulit, salah satu bentuk seni tradisional paling terkenal di Indonesia. Pada tahun 1987, ia memutuskan untuk mendirikan padepokan ini untuk melatih generasi muda dalam seni wayang kulit dan seni tradisional lainnya.
Fungsi dan operasi
Mangun Dharma Art Padepokan Malang mempunyai peranan yang sangat penting dalam menghidupkan dan melestarikan kesenian tradisional Jawa Timur. Beberapa fungsi dan kegiatan utama yang terkait dengan pertapaan ini antara lain:
1. Pelatihan seni tradisional:
Salah satu tujuan utama padepokan ini adalah memberikan pelatihan teater bayangan dan kesenian tradisional lainnya kepada generasi muda. Siswa dapat mempelajari teknik pedalangan, pembuatan wayang kulit, tari tradisional, dan musik gamelan.
 2. Galeri kesenian:
Padepokan Mangun Dharma Malang sering menyelenggarakan pertunjukan seni tradisional untuk umum. Hal ini membantu menjaga kesenian ini tetap hidup dan relevan dengan budaya kontemporer. Selain itu di dalam rumah terdapat galeri topeng dengan berbagai jenis yang di buat dari bahan kayu Cendana
 3. Melestarikan naskah Wayang:
Salah satu upaya penting padepokan ini adalah pelestarian naskah kuno wayang kulit. Mereka memiliki perpustakaan khusus yang berisi naskah-naskah berharga tersebut.Â
4. Berkoordinasi dengan pihak sekolah:
Padepokan ini juga bermitra dengan sekolah setempat untuk memasukkan seni tradisional ke dalam kurikulum pendidikan. Hal ini memungkinkan generasi muda untuk mengeksplorasi seni dan budaya sejak dini.
Pentingnya Padepokan Seni Mangun Dharma
Padepokan Seni Mangun Dharma Malang berperan penting dalam melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya Jawa Timur. Di era modernisasi yang pesat, upaya seperti ini memainkan peran penting dalam memastikan kesenian tradisional tetap hidup dan relevan. Selain itu, padepokan ini juga membantu menciptakan lapangan kerja bagi seniman muda dan memperkayak ehidupan budaya masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H