Mohon tunggu...
ulfatul khasanah
ulfatul khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka melihat konten mukbang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Belajar Sibernetik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

16 Juni 2024   15:30 Diperbarui: 16 Juni 2024   15:43 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pembelajaran sibernetik harus ada umpan balik dari peserta didik kepada pendidiknya. Dengan adanya umpan balik tersebut, pendidik akan tahu apakah materi yang disampaikan kepada peserta didik telah dipahami atau belum. Pendidik juga dapat mengetahui kesulitan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan. Selain peserta didik, pendidik juga harus memberikan feedback berupa nilai dari hasil belajar peserta didik tersebut. Selanjutnya menurut Hamdani (2011) "siswa akan mengintropeksi diri dan menentukan tindakan yang akan dilakukan apabila hasil yang diperoleh kurang memuaskan. Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Apalagi hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya".

Aplikasi teori belajar sibernetik dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana yang dikemukakan oleh Suciati dan Prasetya yang dikutip oleh M. Thobroni dapat diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran

b. Menentukan materi pembelajaran

c. Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi pembelajaran

d. Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi tersebut (apakah algoritmik atau heuristik)

e. Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya

f. Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan materi pelajaran.

E. Pembelajaran menurut L Nev Landa

Seorang penganut teori sibernetik pasti memiliki pemahaman tentang cara menggunakan sibernetik ini. Landa merupakan seorang psikologi yang beraliran sibernetik, di mana dia menekankan bahwa ada dua macam proses berpikir, yaitu: 1) proses berpikir algoritmik yaitu proses berpikir sistematis, tahap demi tahap, linier, konvergen, terarah untuk menuju suatu target tujuan yang dicapai. Contohnya kegiatan menelpon, menjalankan mesin mobil dan lain sebagainya. 2) proses berpikir heuristik yaitu cara berpikir devergen, menuju target tujuan sekaligus. 

Dalam mengunakan cara berpikir heuristik seperti pemilihan atribut geometri, penemuan cara-cara permasalahan, dan lain-lain. Dari pemahaman Landa disitu kita mengetahui bahwa siebernetik ini berfokus pada tahap berpikir yang sistematis terarah untuk menuju target yang hendak dicapai dengan berbagai macam penemuan yang mendukung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun