Mohon tunggu...
Ulfa Rezza Ramadhanti
Ulfa Rezza Ramadhanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

If silence makes the situation blurry, then there's nothing wrong with voicing an opinion to reach a situation full of light

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknologi Digital 2023: Melihat Sejauh Mana Diplomasi Digital Indonesia Berkembang

2 April 2023   12:13 Diperbarui: 2 April 2023   12:27 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teknologi Digital dan Diplomasi. Kedua hal tersebut menjadi bahasan yang populer dan saling berkaitan khususnya sejak kehadiran pandemi Covid-19. Teknologi digital yang semakin berkembang tentunya sangat membantu dalam mengolah berbagai informasi dan komunikasi secara lebih efisien.

Adapun diplomasi secara sederhana dikenal sebagai bentuk interaksi suatu negara dengan dunia internasional yang dalam prosesnya diwakili oleh aktor yang berkepentingan baik aktor negara maupun non negara.

Dewasa ini, banyak bentuk diplomasi yang berkembang dalam berbagai aspek yang dilakukan oleh Indonesia. Salah satunya yakni penggunaan instrumentraf teknologi digital dalam praktik diplomasi Indonesia yang mana dikenal dengan diplomasi digital.

Pada tahun 2020, pertemuan secara virtual dilakukan oleh berbagai negara untuk mengurangi penyebaran virus baik dalam bentuk bilateral, regional, dan multilateral melalui platform seperti zoom, Google Meet, dan lainnya.

Kondisi yang sama juga dialami Indonesia, seperti melalui keterlibatan Indonesia dalam pertemuan G20 pada 26 Maret 2020 yang dilakukan secara virtual untuk pertama kalinya sebagai bentuk respon terhadap situasi pandemi Covid-19, yang mana Presiden Joko Widodo yang berpartisipasi pada pertemuan virtual tersebut dari Istana Bogor.

Dalam lingkup regional, Indonesia juga terlibat dalam Special ASEAN Summit On Covid-19 yang dilaksanakan pada 14 April 2020 dalam rangka penanganan Covid-19 di kawasan Asia Tenggara.

Dalam menghubungkan masyarakat dengan informasi terkait perkembangan situasi dan kondisi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri, Kementerian Luar Negeri Indonesia selalu memberikan informasi melalui akun media sosial seperti twitter kemlu_ri, instagram kemlu_ri, portal kemlu, serta website resmi negara yakni Indonesia.go.id.

Hal ini juga dibantu dengan adanya media massa konvensional maupun situs berita online lainnya yang mudah diakses melalui stasiun berita televisi, gawai, dan alat komunikasi lainnya sebagai upaya menspesifikasikan informasi terbaru kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Berdasarkan perkembangan teknologi digital terhadap diplomasi Indonesia, diplomasi digital menjadi menarik untuk ditelusuri dikarenakan intrumen teknologi digital dapat digunakan dalam semua aspek implementasi dari praktik diplomasi Indonesia.

Lebih jelasnya, diplomasi digital bukan hanya sebatas upaya Indonesia dalam transfer informasi perkembangan negara, tetapi bagaimana instrumen teknologi digital memberikan akses terhadap pelaksanaan diplomasi dalam berbagai bidang lainnya untuk berjalan dengan efisien sehingga mencapai tujuan nasional yang diinginkan dalam dunia internasional.

Mengenal Diplomasi Digital dalam Jangkauan Ilmu Hubungan Internasional.

Dalam kajian ilmu hubungan internasional khususnya dalam analisa diplomasi RI kontemporer, terdapat kaitan antara diplomasi digital dengan proses perkembangan diplomasi Indonesia. Hal ini dilihat pada bagaimana bentuk diplomasi ini menyesuaikan dengan isu-isu yang berkembang, sifat, dan fungsi dari diplomasi digital itu sendiri.

Secara garis besar, keberadaan diplomasi digital dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya: perkembangan global yakni globalisasi serta didukung dengan pesatnya kemajuan teknologi dan komunikasi mendorong terciptanya berbagai ide baru, sehingga arah diplomasi yang sebelumnya bersifat tradisional (cenderung pada aktor negara) kemudian mengarah pada diplomasi modern (perluasan aktor dengan terlibatnya aktor non negara).

Selain itu, menanggapi berbagai isu yang berkembang, diplomasi digital menjadi salah satu bentuk diplomasi yang dapat memungkinkan keterlibatan setiap aktor melalui jejaring digital ke dalam ruang publik. Keterbukaan informasi menjadikan diplomasi digital semakin berkembang melalui sistem yang lebih transparansi dan akuntabilitas.

Aktor yang terlibat dalam diplomasi digital cenderung lebih banyak diantaranya negara, International Government Organization (IGOs), perusahaan Multinasional (MNC) yang berfokus pada bidang teknologi informasi, Non-Governmental Organization (NGO), akademisi, masyarakat sipil, dan individu.

Berdasarkan kedudukannya, diplomasi digital termasuk dalam Network Diplomacy atau diplomasi jaringan. Hal ini dilihat pada praktik diplomasi digital yang mengutamakan komunikasi yang luas tentunya dengan kolaborasi antara aktor negara dan non-negara untuk mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai.

Kemudian berdasarkan karakteristik dari Nature of The 21st Diplomacy terhadap perkembangan diplomasi digital Indonesia, dapat diketahui level pelaksanaan diplomasi digital mencangkup level yang lebih luas meliputi lokal, domestik, regional bahkan internasional dengan model yang digunakan baik dalam bentuk Summit (diplomasi yang bersifat Konferensi Tingkat Tinggi), Multi-Track Diplomacy (diplomasi yang melibatkan kombinasi banyak aktor dan jalur), celebrity (diplomasi yang melibatkan selebriti suatu negara), dan lain sebagainya.

Perkembangan Diplomasi Digital Indonesia.

Dalam perkembangannya, diplomasi digital Indonesia sendiri telah diupayakan Indonesia baik melalui lingkup kawasan regional maupun internasional. Misalnya Indonesia menggangas forum regional yakni Regional Conference on Digital Diplomacy (RCDD), pada 10 September 2019.

Pertemuan tersebut dihadiri 200 lebih peserta dari 16 negara kawasan Asia dan Pasifik. Pada pembukaan pertemuan tersebut ditampilkan video terkait evolusi diplomasi konvensional menuju diplomasi digital. Selain itu, terdapat pameran Digital dan Talk Show RCDD yang berlangsung sampai pada 11 September 2019 dengan partisipasi sebanyak 1400 lebih peserta dari berbagai kalangan.

Adapun Indonesia juga telah melakukan banyak pertemuan dan konferensi daring diantarannya, melakukan negosiasi melalui dunia maya terkait finalisasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Korea Selatan dan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan Mozambik.

Selain itu, perkembangan teknologi digital Indonesia juga dimanfaatkan oleh Indonesia dalam upaya peningkatan pelayanan serta perlindungan terhadap warga negara Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri.

Berbagai perkembangan tersebut tentunya tidak menjamin bahwa diplomasi digital Indonesia akan terhindar dari ancaman yang mengintai seperti peningkatan kejahatan siber dan adanya kerusakan infrastruktur informasi.

Sehingga menjadi tantangan untuk Indonesia untuk menghadapi berbagai ancaman tersebut diantaranya: pertama, menciptakan kepercayaan dalam lingkungan diplomasi digital melalui keamanan siber, data pribadi, serta perhatian terhadap pengelolaan internet. Kedua, membangun koordinasi antar kementerian terkait serta lembaga keamanan seperti BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) baik dalam rangka pelatihan terhadap para diplomat atau pegawai sederajat sebagai bentuk kewaspadaan akan ancaman terhadap keamanan transfer informasi Indonesia.

Berdasarkan gambaran pelaksanaan diplomasi digital Indonesia serta bagaimana kajian dalam ilmu hubungan internasional, terdapat sejumlah manfaat yang diberikan teknologi digital terhadap proses pelaksanaan diplomasi Indonesia diantaranya: mendorong informasi yang transparan melalui penggunaan platform media sosial maupun website yang dikelolah pemerintah Indonesia terkait perkembangan kerja sama serta situasi dan kondisi yang tengah berlangsung dalam ranah lintas komunikasi.

Hal ini meliputi upaya memajukan pembangunan, menguatkan kerja sama ekonomi, perlindungan warga negara, pesan perdamaian, dan lainnya. Sejauh ini, beberapa kontribusi diplomasi digital Indonesia dapat dilihat melalui pembentukan media sosial Kemenlu Indonesia dan situs website resmi Indonesia sebagai wadah informasi kepada masyarakat, pelaksanaan konferensi dan pertemuan internasional secara daring, serta pembentukan Direktorat Diplomasi Publik Kemenlu Indonesia.

Tentunya berbagai manfaat maupun kontribusi diplomasi digital terhadap perkembangan hubungan diplomasi Indonesia patut mendapatkan apresiasi sekaligus dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk mencegah adanya berbagai ancaman dalam lingkup digital untuk menciptakan perdamaian dan keamanan yang kondusif di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun