Adapun sejumlah negara di ASEAN telah mempersiapkan langkah antisipatif agar perekonomian negaranya tetap berputar, diantaranya dibentuknya paket kebijakan fiskal serta stimulus moneter dan keuangan. Bahkan Wasekjen untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN, Aladdin D Rillo mengungkapkan bahwa negara Kawasan ASEAN dinilai lebih baik dalam melakukan persiapan diri dalam menghadapi resesi 2023 yang dinilai sulit untuk dihadapi.
    Sebagai salah satu negara berkembang, tentunya Indonesia mempunyai kekhawatiran dalam menyikapi ancaman resesi ekonomi global 2023 ini. Secara umum negara dapat merakit beberapa strategi seperti: pertama, negara perlu memperkuat daya beli belanja secara komprehensif dan mengembalikan kepercayaan investor melalui penciptaan demand termasuk mendorong belanja pemerintah yang tidak hanya bertitik pada wilayah Jawa namun pada berbagai wilayah Indonesia. Kedua, adanya bantuan finansial dari pemerintah suatu negara terhadap sektor produksi. Pemerintah Indonesia telah menyalurkan dana stimulus berupa BLT, bansos, subsidi gaji, dan langkah lainnya. Ketiga, pemerintah Indonesia juga melakukan reformasi regulasi salah satunya melalui penurunan bunga kredit perbankan.
Selain itu, suatu negara juga dapat Namun secara individu kita semua dapat membantu meringankan beban negara dalam menghadapi mengedukasi masyarakatnya dalam menghadapi ancaman ekonomi global. Lantas, bagaimana membangun perencanaan keuangan dalam mengantisipasi resesi ekonomi mendatang?
1. Â Penguatan Emergency Fund atau dana darurat.
Resesi ekonomi dapat menyebabkan pada pertumbuhan yang lambat, perusahan-perusahaan yang tidak berkembang, bahkan potensi PHK semakin besar. Dana darurat ini diperlukan hingga 125% dibandingkan sebelumnya sebanyak 100% dari porsi yang seharusnya dimiliki. Bentuk investasi atau produk keuangan yang harus mudah diakses dengan tingkat keamanan yang tinggi dan cepat juga untuk diakses bisa berupa cash bisa berupa tabungan produk perbankan, tabungan deposito, atau bisa juga berupa emas logam mulia. Mungkin beberapa bisa dimasukkan di Reksadana pasar uang.
Â
2. Â Mengatur pengeluaran jangka panjang.
Jangan melakukan banyak pengeluaran terhadap kebutuhan yang belum menjadi urgensi kedepannya. Perlunya pengaturan mengenai pengeluaran terhadap kebutuhan yang saat ini penting bukan yang saat ini menjadi keinginan. Misalnya, ketika munculnya suatu produk gawai terbaru dalam dunia pasar jangan hanya berniat mengikuti trenÂ
Â
3. Â Mengatur pengeluaran jangka pendek.
Pengaturan keuangan jangka pendek penting untuk diterapkan dalam mengantisipasi pengeluaran berlebihan. Misalnya penyiapan uang dalam hal pendidikan anak pada tahun mendatang serta melunasi hutang piutang konsumtif seperti hutang kartu kredit maupun pinjaman online guna mencegah resiko krisis keuangan anda. Kemudian pengaturan terkait pengeluaran bulanan juga harus dibuat guna mengantisipasi apabila terdapat pengeluaran atau kebutuhan mendadak.Â