Diceritakannya berkenalan dengan cara yang sederhana, mengulurkan tangan menjawab nama melalui jalinan sulur
Mata kakimu menjadi planet mars bagian lain yang diajarkan selama lebih 10.000 tahun
Aku mengikuti kelas piano yang diajarimu, aku tertarik caramu membenarkan kacamata saat dirasa kurang pas
Yeah, aku pandai berkamuflase menyesuaikan ego
Terkurung dalam labirin semak belukar yang menjulang tinggi yang kucapai awan dan guguran langit
Irama dedaunan saling bergesekan bau kuning kehijauan berlambang lanjutan guguran tetumbuhan yang kutemukan
Kau masih memainkan nadanya dengan sesekali membenarkan kacamata, membuatku kau tak luput dari amatanku
Bersahutan sana-sini suara jangkrik dimuka sesuai not yang diharapkan
Ditambah api yang merambat di dinding malam, menagih fajar
Gelombang pasang surut tak bisa dikirakan, masih perihal kau
Karena setiap kali aku akan menceritakan kesedihan ku, kau slalu mencegah dan memaksaku untuk tersenyum
***
Mematung
Aku masih menikmati alunan pianomu sambil tersenyum kecil, menyenangkan
Masih kuintip kau dari luar jendela kelasmu yang usai lalu kau keluar
Memberanikan diri mendekat agar tak ada sekat antara kita
Tiba-tiba ada anak kecil keluar dari mobil berlari kegirangan memelukmu, kau gendong diciumi pipinya kegemesan
Lantas berjalan pulang dengan menggendong dan menggandeng
Berlatar selendang jingga yang menjadikanmu siluet
***
Aku melangkah mendekati mu berjabat tangan tersenyum simpul sambil merona
"Kau gugusan bintang dirasiku, menjadikan guguran meteor dirasaku"
momen itu, ku bingkai setiap sisi hingga matahari yang hampir tenggelam tak terlewat
Kupotong dengan rapi pinggirannya, lantas ku masukkan dalam amplop kukirimkan via pos
Kalian taulah, bingkai yang kukirimkan sinarnya tak bisa ku sembunyikan ada senja yang kupotong untuk dirimu saat bersamaku
Senja tersempurna untuk dipesan dikirimkan pada orang sepertimu, mungkin
***
Oh iya, anak itu berlari memanggil nama kesayangan "papa"
Aku tersentak tak jadi melangkah
4/07/19
23:13
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H