Mohon tunggu...
Aulia Ulfa
Aulia Ulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Pembelajar yang senang membaca dan menikmati keindahan alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Eco-Enzym dan Cara Membuatnya dari Rumah

4 November 2023   15:00 Diperbarui: 4 November 2023   15:44 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eco-enzym adalah produk hasil fermentasi limbah bahan-bahan organik yang multifungsi.  Menurut Waste4Change, Eco-enzym adalah cairan serba guna yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik. Bahan organik yang dimaksud adalah sampah sisa makanan seperti kulit buah dan sisa sayuran. Eco-enzym yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, cairan pembersih serbaguna, dan pengusir hama.

Eco-enzym dipelopori oleh Dr. Rosukan Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Dr. Rosukan Poompanvong telah melakukan penelitian mengenai Eco-enzym  selama bertahun-tahun sejak 1980-an. Produk ini kemudian dikembangkan secara luas oleh Dr. Joean Oon, seorang ahli Naturopathy asal Penang, Malaysia.

Lalu, apa saja manfaat dari Eco-enzym?
1. Mengurangi sampah organik 

Sampah organik merupakan limbah yang paling banyak dihasilkan oleh manusia. Dengan memanfaatkan limbah organik menjadi Eco-enzym yang memiliki banyak kegunaan, maka kita telah mengurangi dampak buruk proses pembusukan limbah organik yang dapat mencemari lingkungan misalnya berupa gas metana dan cairan berbahaya lainnya.

2. Produk alternatif pupuk tanaman

Mengutip dari Novianto (2022) dalam publikasinya yang berjudul Response of Liquid Organic Fertilizer Eco Enzyme (Ee) On Growth And production of Shallot (Allium ascalonium. L), Eco-enzym mengandung asam organik yang memiliki peran penting dalam memperbaiki struktur fisik dan kimia tanah, serta mikroba didalamnya mampu menjadi fertilizer yang menyediakan substansi nutrien bagi tumbuhan. 

3.  Cairan pembersih serbaguna

Meskipun Eco-enzym mengalami reaksi kimiawi dalam proses pembuatannya, namun produk akhirnya tidak mengandung substansi kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Dilansir dari penelitian Mavani dkk. (2020) dalam publikasinya berjudul Antimicrobial Efficacy of Fruit Peels Eco-Enzyme against Enterococcus faecalis: An In Vitro Study, cairan Eco-enzym mengandung agen antimicrobial melawan bakteri Enterococcus faecalis. 

Banyak sekali  penelitian-penelitian yang telah dilakukan untuk membuktikan kemampuan Eco-enzym membunuh patogen. Sesuai dengan namanya, cairan ini memiliki banyak kegunaan seperti dapat dimanfaatkan sebagai pembersih lantai, pembersih toilet, cairan pencuci piring, detergen, pestisida, insektisida, dan lain sebagainya. Namun diingat, meskipun tidak berbahaya bagi lingkungan, Eco-enzym tidak untuk dikonsumsi. 

Tertarik untuk membuat? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun