Mohon tunggu...
Ulfa Khairina
Ulfa Khairina Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Somewhere to learn something. Explore the world by writing. Visit my homepage www.oliverial.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mutianyu Greatwall; Tembok Empat Musim

20 September 2015   14:17 Diperbarui: 1 Oktober 2015   22:39 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Spring 2015, waktu paling nyaman untuk berfoto di bawah langit biru"]

[/caption]

 Sejarah Tragis di Balik Tembok raksasa

Ternyata di balik kekokohan tembok China ini ada sejarah tragis yang tersimpan. Cerita ini diceritakan turun temurun pada generasi di China. Meskipun generasi sekarang sudah tidak peduli dengan sejarah tragis tersebut, ada  juga yang masih mengetahuinya.

Pembangunan tembok raksasa sebagai pertahanan pada masa dinasti juga dipengaruhi oleh kekuasaan sang kaisar yang kejam. Semua lelaki dipanggil untuk bekerja di atas gunung. Namun untuk bekerja di atas sana tidak lah mudah.

Di desa ada seorang pemuda yang baru menikahi gadis tercantik. Berita ini tersiar hingga ke kaisar. Kaisar kemudian memerintahkan prajutitnya untuk menangkap sang pemuda yang baru menikah dan membawanya ke gunung untuk bekerja. Bertahun-tahun, berhari-hari si pemuda tidak pernah pulang. Perempuan cantik dari desa itu kemudian menyusulnya ke gunung. Ia bertanya pada setiap orang yang ia temui. Tapi seorang pun tak melihat dan mengenal suaminya.

Setelah berhari-hari mendaki. Tibalah ia ke atas puncak. Ia memperhatikan satu persatu pekerja. Tiba-tiba salah satu bagian runtuh. Dan ia menemukan tulang belulang di antara bangunan tembok. Saat itu ia melihat pakaian suaminya di salah satu tulang. Si perempuan langsung pingsan dan memutuskan untuk terjun dari tembok besar ke lembah karena sedih.

Konon katanya dulu sering sekali ada suara tangis perempuan di sana. Pada hari-hari tertentu terdengar hingga ke perkampungan. Masyarakat setempat percaya bahwa itu adalah suara si istri yang meratapi suaminya yang meninggal saat membangun tembok raksasa.

 Banyak Cara menuju Puncak

Ada beberapa cara menuju ke puncak sana. Bisa dengan mendaki melalui anak tangga yang dibuat sepanjang footage atau naik cable car. Keuntungan dengan mendekati, kita bisa melewati dan mencium aroma tumbuhan di sepanjang pendakian. Di musim semi memang waktu yan paling indah untuk mendaki ke atas. Menikmati aneka bunga liar yang tumbuh di tepian tangga.

Banyak turis yang mendaki di sana. Tentu saja, momen ini bisa menjadi momen yang bagus untuk menambah pertemanan internasional. Terkadang  kita juga akan menjumpai beberapa orang sebangsa yang berkunjung. Bertemu dengan orang sebangsa di negeri orang seperti bertemu saudara lama yang tinggalnya berjauhan setelah bertahun-tahun.

Bisa juga menggunakan cable car. Dengan cable car kita akan melayang di atas ketinggian melewati atas bukit. Cara ini tidak disarankan bagi orang takut ketinggian dan memiliki penyakit jantung. Tapi bagi yang menyukai petulangan dan penikmat keindahan, cara ini cukup menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun