Memang di dalam permainan ini, karena genre nya adalah battle royale, dan tipe tembak-tembakan, maka sudah sewajarnya ada yang dibunuh dan membunuh.
Namun, bukan berati kekerasan yang ada di dalam game ini seheboh yang diberitakan. Yang dibunuh hanya karakter pemain.
Dan sebagai pemain game ketika karakter mereka terbunuh, adalah hal yang biasa. Bahkan seringkali adegan-adegan lucu dari pemain muncul di permainan ini (lihat Youtube).
Di dalam permainan ini pun banyak event dan tantangan khusus yang dapat dimainkan oleh pemain. Dan itupun terserah pemain untuk menyelesaikan misi atau tidak.
Permainan ini memiliki beberapa server di dalamnya. Pemain Indonesia seringkali bermain di server Asia. Server lain adalah Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, KRJP.Â
Nah, pada saat 100 orang berkumpul, ketika bermain di server Asia, kita tidak hanya bertemu orang Indonesia saja. Pengalaman saya bertemu dengan orang Malaysia, China, India, Singapura, Thailand, dll. Disinilah silaturahmi budaya, bahasa dan pertemanan terjalin.Â
Bukankah hal yang bagus, ketika bermain game, bertemu dengan orang-orang dari negara lain, saling membantu mengatur strategi, bermain bersama dan menikmati permainan. Bukankah dari permainan ini sedikit banyak suatu saat akan mampu mendatangkan devisa negara?
Sisi lain bermain PUBG
Memang game PUBG adalah game yang berbasis kekerasan. Artinya, untuk mencapai kemenangan, harus membunuh karakter player lain.
Namun, bukankah hampir semua game berbasis perang menggunakan senjata begitu? Entah membunuh karakter player lain, atau membunuh karakter monster.Â
Intinya adalah adanya kegiatan kekerasan seperti menembak, menghunus pedang, melepaskan anak panah, mengeluarkan magic untuk menghancurkan musuh seperti dalam game-game lainnya.
Entah apakah sudah ada penelitian dan kajian secara mendalam apakah game akan mempengaruhi pola pikir seseorang untuk berbuat kekerasan dan tindak kriminal dalam dunia nyata.Â