Laporan Keuangan.
Laporan keuangan merupakan laporan yang menyajikan informasi
keuangan suatu entitas bisnis atau organisasi selama periode tertentu. Laporan
keuangan umumnya disusun oleh perusahaan atau organisasi untuk memberikan
gambaran tentang kinerja keuangan mereka kepada para pemangku kepentingan,
seperti pemilik, investor, karyawan, kreditor, dan pihak terkait lainnya.
Menurut Khasmir (2019), dalam praktiknya laporan keuangan oleh
perusahaan tidak dibuat secara serampangan, tetapi ngarus dibuat dan disusun
sesuai dengan aturan atau standar yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar
laporan keuangan mudah dibaca dan dimengerti. Laporan keuangan yang
disajikan perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan. Di
samping itu, banyak pihak yang memerlukan dan berkepentingan terhadap laporan
keuangan yang dibuat perusahaan, seperti pemerintah, kreditor, investor, maupun
para supplier. Sedangkan menurut alexander thian (2022), laporan keuangan
merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran
data transaksi bisnis.
Laporan keuangan yaitu salah satu sumber informasi penting bagi para
pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan suatu keuangan
dalam perusahaan. Laporan keuangan juga akan sangat bermanfaat jika informasi
yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut dapat digunakan untuk
memprediksi hasil keuangan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dengan
mengolah laporan keuangan melalui proses perbandingan, evaluasi dan analisis
trend maka akan memproleh prediksi mengenai apa yang akan terjadi di masa
mendatang.Â
Dengan menganalisis laporan keuangan maka dapat menilai kinerja
perusahaan, baik secara internal atau perbandingan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama. Hal ini bermanfaat untuk perkembangan perusahaan dengan
mengetahui keefektifan operasi perusahaan yang sudah berjalan. Analisis laporan
keuangan berguna bukan hanya untuk internal perusahaan saja, akan tetapi untuk
para investor dan pemangku kepentingan lainnya.
Harga saham
Menurut Jogiyanto dalam Melinda & Titik (2020) harga saham merupakan
harga suatu saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan
oleh pelaku pasar serta permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di
pasar modal. Harga saham merupakan faktor yang mempengaruhi para investor
untuk berinvestasi di pasar modal karena dapat mencerminkan tingkat
pengembalian modal. Semakin tinggi harga saham maka kekayaan pemegang
saham tersebut juga semakin tinggi.
Sedangkan menurut Wardhani dkk (2022:39) Harga saham yaitu harga
yang ditetapkan oleh suatu perusahaan terhadap entitas lain yang ingin memiliki
hak kepemilikan saham atas perusahaan tersebut. Adapun menurut Siregar
(2021:22), menyatakan bahwa harga saham merupakan indikator pengelolaan
perusahaan yang digunakan oleh investor untuk melakukan penawaran dan
permintaan saham. Semakin harga saham perusahaan maka akan semakin baik
keuntungan yang diberikan perusahaan.
Pada dasarnya harga saham merupakan suatu nilai saham pada suatu pasar
atau biasa disebut nilai pasar dan atau harga pasar yang mana dari waktu ke waktu
akan berfluktuasi tergantung pada proyek perusahaan dimasa mendatang.
Berdasarkan pengertian menurut para ahli, disimpulkan bahwa harga
saham adalah harga dari suatu saham yang ditentukan saat pasar saham
berlangsung, berdasarkan pada permintaan dan penawaran pada saham. Nilai
harga saham dapat berubah setiap waktu, nilai saham dapat dipengaruhi oleh
penawaran dan permintaan antara penjual dan pembeli saham.
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari,
harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan ataupun penurunan.
Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan (demand) dan
penawaran (supply) atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi
karena adanya banyak faktor, baik faktor yang sifatnya spesifik atas saham
tersebut seperti kinerja perusahaan serta Industri di mana perusahaan tersebut
bergerak, maupun faktor yang sifatnya makro seperti kondisi ekonomi negara,
kondisi sosial dan politik, maupun rumor-rumor yang berkembang.
Fluktuasi harga saham ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan (profit). Apabila keuntungan yang diperoleh untuk
perusahaan relatif tinggi, maka sangat dimungkinkan deviden yang dibayarkan
relatif tinggi, akan berpengaruh positif terhadap harga saham dibursa, dan investor
akan tertarik untuk membelinya. Akibatnya permintaan akan saham tersebut
meningkat, pada akhirnya harga saham pun juga meningkat. Dalam konteks
dengan kebijakan deviden yaitu perusahaan yang rutin membagikan deviden lebih
diincar oleh investor.
1. Pengelompokan Harga Saham
Adapun beberapa pengelompokan dalam yaitu diantaranya :
a. Harga Nominal
Harga yang tertera pada sertifikat saham yang ditetapkan
oleh perusahaan untuk menilai setiap lembar saham yang
dikeluarkan. Besar kecilnya nilai harga nominal sangat
berpengaruh terhadap dividen yang akan diterima oleh investor
karena jumlah dividen minimal yang akan didapatkan oleh investor
ditetapkan dari harga nominal.
b. Harga Perdana
Harga pada waktu saham tersebut dicatat pada bursa efek.
Harga saham pada pasar perdana pada umumnya ditetapkan oleh
penjamin emisi (Underwriters) dan perusahaan. Penentuan hargasaham perdana dilakukan dengan melihat minat pembelian saham
saat masa book building dari investor.
c. Harga Pasar
Harga dari perjanjian emisi pada investor atau bisa
diartikan sebagai harga jual dari Investor satu dengan investor
lainnya. Harga pasar terjadi setelah saham tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
d. Harga Pembukaan
Harga yang diminta oleh penjual dan pembeli pada saat jam
bursa dibuka. Harga pembukaan juga bisa diartikan sebagai harga
pertama saat transaksi pasar saham dimulai. Harga pembukaan
terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran jual dan
permintaan beli terbanyak pada periode Pra-pembukaan.
e. Harga Penutupan
Harga yang diminta oleh penjual dan pembeli pada saat
akhir hari bursa. Harga penutupan saham biasanya akan menjadi
acuan untuk harga pembukaan di keesokan hari. Harga penutupan
digunakan sebagai dasar perhitungan indeks saham suatu
perusahaan.
f. Harga Tertinggi
Harga tertinggi yang terjadi saat hari bursa dimana harga ini
bisa terjadi karena suatu saham lebih dari satu kali pada harga yang
sama.
g. Harga Terendah
Harga terendah yang terjadi saat hari bursa dimana harga
ini bisa terjadi karena suatu saham lebih dari satu kali pada harga
yang sama.
2. Indikator Harga Saham
Harga saham dapat dilihat dari nilai harga saham, menurut
Musdalifah Aziz dkk (2015:85) ada beberapa nilai yang berhubungan
dengan harga saham :
a. Nilai Buku ( book value )
Nilai saham adalah pembukuan perusahaan emiten. Nilai
buku per lembar saham yaitu aktiva bersih yang dimiliki oleh
pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham.
b. Nilai Marketing ( market value )
Harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat yang
ditentukan oleh permintaan dan penawaran harga saham pelaku pasar.
c. Nilai Intrinsik ( intrinsic value)
Nilai intrinsik suatu aset merupakan penjumlahan nilai
sekarang dari cashflow yang dihasilkan oleh asset yang bersangkutan.
3. Pergerakan Harga Saham
Menurut joko salim (2019), Ada 3 macam pergerakan harga saham yaitu :
a. Bullish
Dimana harga saham naik terus-menerus dari waktu ke waktu.
Hal ini bisa terjadi karena berbagi macam sebab, bisa dikarenakan
keadaan finansial secara global atau kebijakan manajemen
perusahaan.
b. Bearist
Keadaan dimana harga saham turun terus-menurus dan
merugikan investor. Investor yang mempunyai saham ini dapat
melakukan penjualan di harga rendah dan rugi atau bisa juga
melakukan pembelian ulang bila ada informasi akurat harga saham
bisa naik di masa depan.
c. Sideways
Keadaan dimana harga saham stabil. Dikatakan stabil karena
harga saham bergerak naik atau turun sehingga membentuk grafik
mendatar dari waktu ke waktu.
Berdasarkan pergerakan harga saham maka dapat dikatakan bahwa harga
saham dapat bergerak naik terus menerus (bullish), harga saham dapat turun terus
menerus (bearish), dan harga saham dapat terus stabil (sideways).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham
Menurut Sa'adah (2020), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
harga saham, yaitu :
a. Kondisi mikro dan makro ekonomi
b. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi (perluasan
usaha), seperti membuka kantor cabang (branch office), kantor
cabang pembantu (sub branch office) bank yang dibuka di domestik
maupun luar negeri.
c. Penggantian direksi secara tiba-tiba
d. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terlibat tindak
pidana dan kasusnya sudah masuk ke pengadilan.
e. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan pada setiap
waktunya
f. Risiko sistematis yaitu suatu bentuk risiko yang terjadi secara
menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat.
g. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu menekan kondisi
teknikal jual beli saham.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H