sebuah tulisan singkat itu muncul bernada
aku berharap itu adalah kamu yang menjelma sebagai kata,
kata bahwa kau mencinta.
entahlah apa yang terjadi, aku tidak tau mengapa?
meski kebersamaan kita sangat singkat, aku merasa
ada rasa ingin memiliki dan hidup bersama.
aku hanyalah manusia biasa yang tak berdaya
untuk berdiri tegap ketika angin kencang itu membawa
butiran debu yang menjadi luka.
aku tak percaya terhadap susunan kata yang tertera
bahwa kau sudah tak ingin lagi bersama
kata itu seperti angin berdebu yang membawa luka
aku adalah seorang manusia yang sakit karena terluka
tetapi tidak ada seorangpun yang bisa melihat itu luka
bahkan aku sendiri tidak tahu kenapa luka ini ada
sang waktu datang untuk berjumpa
dengan seorang manusia yang sakit dan terluka
dibalik keharibaanya yang mulya ia bersabda:
luka itu datang masuk menuju dua bola mata
lalu jatuh menuju lubang di dalam dada
jatuh cinta pada pandangan pertama, diakhiri dengan air mata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H