Mohon tunggu...
UKMPRIMAUINSMHBANTEN
UKMPRIMAUINSMHBANTEN Mohon Tunggu... Organisasi -

Bergerak dalam bidang penelitian Sosial, Pendidikan, Agama, dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Kita

5 April 2019   14:59 Diperbarui: 5 April 2019   15:12 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menjawab sesingkat yang aku bisa,"gak ada mas" Perjalanan lumayan jauh,aku duduk di belakang dengan hati dan pikiran yang menyimpan banyak tanya,tetap saja aku tak mampu untuk mengluarkan satu huruf pun dari mulutku.ini adalah pengalaman pertama ku di bonceng laki-laki yang belum lama aku kenal.cukup menyenangkan,menarik juga."  (kataku dalam hati)"

Tepat pada jam setengah tiga aku pun sampai ke rumah.Entah kenapa perasaan yang di miliki nisa justru berbalik kepadaku. Aku mulai menaruh hati padanya.aneh tapi ini nyata. Tidak!!! aku gak harus suka sama dia kan.;(tanyaku lemas).saya takut mas riza tak memiliki perasaan yang sama dengan ku. Dan lebih memilih wanita lain,yang lebih segalanya dari pada aku.apa aku bisa menghapus perasaan ini pada mas riza, lelaki yang selama ini bagaikan malaikat pelindung bagiku.

senyumnya,tatapan matanya,perhatiannya,dan semua tentang mas riza.aku suka semua hal tentangnya,aku suka menghabiskan waktu dengannya.aku ingin mas riza,aku ingin lebih lama duduk berdua dengannya,bersamanya selama-lamanya.ah tak mungkin (gumamku) tuhaaaaaaaaaaaaaan,apakah aku  sudah jatuh cinta hmmm.... bahkan aku tak tau bagaimana rasanya jatuh cinta heheee,kalo seandainya itu benar,betapa hebatnya mas riza heee dia berhasil membuatku jatuh cinta padanya heeeee....

Siang hari di ruang berbentuk kotak segi empat.........

"plak"

 Sebuah tinjuan mengarah ke tanganku,segera menyadarkan ku dari mimpi indah di siang bolong.Tinjuan dari seorang laki-laki yang tak lain dia adalah Putra.putra tersenyum ke arahku,duuuuuuh lesung pipit putra,membunyarkan semua fokusku.Aku pun tertawa melihat tingkah konyol putra yang seperti anak kecil,dia terus saja memainkan lesung pipitnya di hadapanku,dilorek terus,sampai pipi nya mengkerut mirip kakek tua.aku hanya melihat dan terus tertawa geli.dan syukurlah semua kegundahanku hilang,sejenak aku bisa melupakan mas riza.Entah pesona apa yang ada di tubuh laki-laki cerdas itu,sampai tak habis pikir dan membuatku jatuh hati padanya,padahal dulu aku sempat tidak suka padanya karna tampang yang terlihat tidak bersahabat dan keras...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun