Mohon tunggu...
UKMPRIMAUINSMHBANTEN
UKMPRIMAUINSMHBANTEN Mohon Tunggu... Organisasi -

Bergerak dalam bidang penelitian Sosial, Pendidikan, Agama, dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Kita

5 April 2019   14:59 Diperbarui: 5 April 2019   15:12 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku sebut dia Mas Riza, dulu dia pun sama seperti aku, di bina selama tiga tahun di sini lalu, setelah tiga tahun itu.yayasan memutuskan untuk memindahkan mas Riza,dan menugaskannya ke sebuah lembaga pendidikan di kota serang selama empat tahun.belum genap empat tahun, yayasan pun menyuruhnya untuk kembali, bukan untuk di bina tapi untuk menjadi seorang pembina. Mas Riza akhirnya kembali, yayasan menempatkannya sebagai staf Humas, sekaligus pembina di bidang pembinaan kerohanian.

Dua bulan berlalu, kini mas riza sudah menjadi bagian dari kita. Banyak hal telah dilalui selama dua bulan itu.terlebih aku dan dua temanku.kami berempat (aku,mas riza,nisa,dan putra) kebetulan mendapat tugas dari atasan untuk mengikuti sebuah acara di sebuah tempat rekreasi di kota serang selama 3 hari.Di situ awal kedekatan ku dengan mas riza,ternyata mas riza tidak seperti apa yang akukira.dia baik sekali, perhatian,peduli, terlebih dia tanggung jawab terhadap pekerjaannya.Aku yang baru pertama ikut seminar, tidak banyak melakukan apa apa, aku hanya mampu melakukan sesuatu yang sudah menjadi tugasku.

Mas riza sudah melakukan banyak hal untuk kita,terlebih untuk aku Delia aisyah kamilia. Tapi, aku tak bisa dengan mudah membalas semua perhatian itu,karna bukan hanya aku yang menyukainya,teman satu team ku pun menyukai dia bahkan dia lebih dulu menyukai mas riza. Namanya Anisa Raina cipta,aku sering memanggilnya nisa.

Nisa menyukai mas riza ketika perkenalan pertama,masa dimana aku tak sedikitpun tertarik dengan mas riza.aku tahu nisa menyukai mas riza setelah dia menceritakan perihal mas riza, di awal perbincangan nisa tidak langsung menyebut nama mas riza tapi dia mengganti dengan nama orang lain. pada akhirnya nisa pun menyerah dan dia mengakui bahwa laki laki yang dia sukai adalah mas riza.

Aku terkejut kok bisa dia suka sama mas riza.bagaimana pun ini tentang perasaan manusia yang tidak bisa di batasi untuk suka sama siapa saja. waktu itu respon ku tak terlalu menunjukan bahwa aku cemburu,karna aku belum tertarik dengan mas riza. Aku hanya bisa mensuport nisa,karna dia pun masih ragu perihal perasaannya. dia merasa tak pantas untuk bersanding dengan mas riza.dan akhirnya nisa pun memutuskan untuk melupakan mas riza,lagi lagi nisa meminta aku untuk menyemangatinya. Aku pun tak tahu apakah sekarang nisa masih memendam perasaannya terhadap mas riza. Maafkan aku nis!!

Hari terakhir di acara amal, aku hanya duduk di bawah pohon yang cukup rindang lumayan untuk melindungi ku dari sengatan sinar matahari yang menyorot tajam siang itu.waktu makan siang pun tiba, mas riza datang menghampiriku membawa satu box snack, mas riza menawarkan itu padaku, tapi aku hanya geleng geleng kepala tanda bahwa aku menolaknya.

Aku memilih makan nasi dan sayur serta ikan yang telah di sediakan panitia seminar. lagi lagi mas riza,apa yang ada di pikirannya?.. kenapa dia tak pernah behenti untuk mempedulikanku.aku hanya diam ketika mas riza membagi sedikit sayur nya untuk ku karna sayur yang aku makan terlalu sedikit. Aku takut teman teman ku merasa tak di anggap, aku takut terjadi salah paham, aku takut nisa cemburu.Mas riza tidak tahu bahwa ada wanita yang menyukainya di situ.harusnya mas riza lebih peduli pada nisa bukan sama aku.perasaan ku semakin tak karuan pada saat itu.di sisi lain aku memikirkan perasaan nisa, tapi di sisi lain haruskah aku menolak kebaikan mas riza.

Aku pun tak berani menceritakan tentang nisa pada mas riza, karna aku pun masih ingin menjaga perasaan nisa.aku pikir seandainya aku buka ini semua nisa pasti malu sekali dan menyalahkan aku. akhirnya aku putuskan untuk merahasiakannya sampai kapan pun.Demi kamu nis, demi persahabatan kita.aku haraf kamu mengerti dan tahan melihat perlakuan mas riza padaku.aku tahu itu sulit bagimu,tapi mau gimana lagi.aku gak mau mempermalukan kamu di depan mas riza.

Maafkan sekali lagi maafkan aku nis,mungkin aku terlalu egois.tapi haruskah aku jujur pada mas riza tentang perasaanmu?....apa aku terlalu egois? entahlah.biarkan waktu yang menjawabnya atau waktu yang menghapus semuanya.

Waktu makan siang pun telah usai,aku secepatnya membereskan dan memasukan barang barang ke tasku.dan mas riza pun tak henti hentinya mengingatkan ku. Dia khawatir barang -ku ada yang tertinggal.akhirnya,seusai shalat dhuhur berjamaah,jadwal selanjutnya adalah acara penutupan.aku dan rombongan yang lain ikut acara penutupan tersebut." Meriah sekali aku belum pernah mengikuti acara semeriah ini"........(gumamku dalam hati).

Seusai acara penutupan,waktu yang ku tunggu-tunggu pun datang juga,kembali ke yayasan.Mas riza pun mengajakku untuk naik motor saja,katanya sih biar langsung pulang ke rumahku. Kebetulan mas riza ke acara amal itu bawa motor pribadinya,tanpa curiga aku pun menerima ajakan itu.sepanjang perjalanan aku hanya diam seribu bahasa.sesekali mas riza mengajukan beberapa pertanyaan,mungkin untuk mencairkan keadaan saat itu.aku gugup.mas riza pun bertanya lagi." apa ada yang tertinggal?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun