3.Paparan terus-menerus terhadap penderitaan orang lain
4.Kurangnya komunikasi dan sosialisasi sesama
5.Terbiasa untuk tidak bertanggung jawab
6.Trauma dan luka emosional
7.Narsistik atau tak adanya kesadaran diri
Empati itu seperti otot -- perlu latihan teratur. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi matinya empati adalah:
1.Cobalah menempatkan diri pada posisi orang lain dengan berlatih mendengarkan secara aktif atau menjadi sukarelawan, hal itu dapat membuatmu menjadi sensitif terhadap perasaan orang lain.
2.Meluangkan waktu untuk mengisi dan mengalibrasi ulang sebuah emosi adalah hal yang penting. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menulis jurnal, berjalan-jalan, rehat sambil mendengarkan musik atau menonton acara favorit. Hal ini sering disebut sebagai "healing" oleh sebagian orang.
3.Juga menetapkan batasan seperti memasang pagar emosional memang hal penting, namun tidak membuat seseorang berhenti untuk menjadi peduli. Ini bukan tentang menutup diri, melainkan menciptakan ruang untuk melindungi kesejahteraan jiwa sendiri. Batasan adalah jaring pengaman empati -- batasan mencegah seseorang terjerumus ke dalam jurang empati yang menyebabkan seseorang tersebut memiliki sikap people pleaser.
4.Melalui teknik mindfulness dan meditasi, individu dapat meningkatkan kesadaran akan pikiran dan perasaan mereka, sehingga lebih mampu mengidentifikasi dan merespons emosi secara sehat.
5.Terapi psikologis, seperti terapi kognitif-perilaku (CBT) atau terapi penerimaan dan komitmen (ACT), dapat menjadi alat yang efektif dalam mengatasi mati rasa emosional dan trauma yang mendasarinya.