BAB I PENDAHULUAN
Â
LATAR BELAKANG MASALAH
Tahun pelajaran 2021/2022 merupakan tahun pertama dimulainya proses pembelajaran tatap muka setelah sekian lama kegiatan belajar dilakukan secara daring karena adanya pandemi. SMAN 1 Purwokerto menyambut pembelajaran tatap muka ini dengan penuh semangat tanpa mengabaikan protokol kesehatan.Â
Setelah sekian lama melakukan pembelajaran dengan system daring semangat pesrta didik dalam mengikuti pembelajaran tatap mukapun kurang maksimal. Oleh karena itu penulis mencoba untuk menggali informasi terkait kurangnya motivasi belajar peserta didik, apakah karena factor terlalu lama daring atau karena proses pembelajarannya yang kurang menarik.Â
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa peserta didik merasa kurang termusikk mengikuti pembelajaran karena metode yang digunakan guru monoton dan kurang inovasi. Sebagian peserta didik mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis.Â
Dalam praktik pembelajaran yang penulis lakukan selama ini, penulis mengunakan buku paket dan beberapa buku tar tradisional sebagai bahan ajar. Akan tetapi, dalam praktiknya penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa.Â
Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi dan juga kurang inovasi dalam menyusun media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas menjadi kurang menarik dan cenderung membosankan.
Mengingat kurangnya motivasi belajar peserta didik, penulis mencoba berinovasi pada media pembelajaran yang digunakan dengan membuat sebuah e-modul yang dikolaborasikan dengan pendekatan saintifik.Â
Pada kurikulum 2013 salah satu model pembelajaran yang disarankan adalah model Problem Based Learning, yaitu model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah nyata. Model ini menyebabkan motivasi dan rasa ingin tahu menjadi meningkat.Â
Pembelajaran yang dapat dikatakan optimal adalah pembelajaran dimana guru tidak hanya menjelaskan saja tetapi siswa yang harus lebih aktif untuk mencari tahu dan membangun sendiri pengetahuannya dan peran guru sebagai fasilitator dan motivator, hal tersebut bertujuan agar siswa menjadi lebih mandiri/terampil dan aktif pada saat pembelajaran berlangsung.