Aku rindu pelukanmu yang selalu menghangatkan tubuhku, aku selalu suka  menyandarkan kepalaku di dada bidangmu memelukmu dengan erat, mendengarkan detak jantungmu yang tak beraturan.
Jarak dan waktu memang memisahkan. Tapi, hati kita akan selalu menyatu sampai kapanpun.
Hari ini kau menyapaku kembali, mengobati rindu yang tak berkesudahan, membuat resah gelisah hilang entah kemana.
Namun kau kembali membuat hatiku lemas mendengar kabarmu, air mataku meluruh tanpa di suruh, hatiku seakan hancur mendengar kabarmu yang sedang terbaring lemah di tempat tidur.
Kau begitu tega menyembunyikan rasa sakitmu, kau pun melarangku untuk tidak menangis, bagaimana bisa buliran bening itu di bendung sedangkan kekasih hatiku lemah tak berdaya.
Hatiku pun lebih hancur ketika kau mengerang kesakitan aku tak bisa berada di sisimu.
Mungkin hanya doa yang mampu kulangitkan, semoga kau lekas sembuh dan kembali ceria seperti sedia kala.
Bandung, 6 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H