Tuan Catut : Kutiiil, Apakah durennya sudah siap?
Bu Kutil : So pasti Tuan Catut, duren siap dibelah kapan saja.
Tuan Catut : Juga buat Ki Singobarong ya …
Bu Kutil : Siap Tuan. Tetapi rupanya Singo sedang diujung tanduk Tuan.
Tuan Catut : Maksudmu?
Bu Kutil : Kelompok Pahlawan Kesiangan itu rupanya menguntit beberapa hari terakhir ini.
Mr Klepto yang sedari tadi diam ikut nimbrung.
Mr Klepto : Ha ha .. tak ada yang diujung tanduk Jeng, semua bisa di atur.
Bos Pandung : Benar Tuan Catut, Anda tidak perlu mengkhawatirkan Kelompok Pahlawan Kesiangan itu, apalagi target kita masih jauh dari tercapai ..
Musik berdebum.
Bos Pandung berkata demikian sambil menekan sebuah tombol hingga muncullah sebuah sorot layar dibelakang mereka terpampang dengan jelas sesosok raksasa dari dunia pewayangan yang menari-nari …
SANG DHALANG yang berpakaian beskap bercelana panjang dan berpeci
memainkan tokoh ini dengan sigap dan terampil
Ia menyanyikan syair ini …
Apa yang kau kira bisa membasmi virus seperti kami?
Bhayangkari dan senjata?
Pengadilan dan pedang kertas?
Dewan Rakyat dan pasal-pasal goyang?
Raja dan sabda yang kabur?
Jangan lah bermimpi
Virus ini telah bermutasi
tertanam dalam bayi-bayi
melekat pada doktrin-doktrin
bahkan di dalam khutbah dan nasehat.
Saling tolong lah kalian,
demi kesejahteraan kawan, keluarga dan kerabat.
Kami akan mengajarkan bagaimana tetap hidup,
sekalipun kamu terancam kematian,
kalian adalah bersaudara,
jadi tak mungkin mati karenanya,
Rupakenca … ca .. ca ..ca ..
Kencakarupa … rupa … rupa .. rupa
Korup ..korup … korup ..