Laksana tujuh pedang menghujam ulu hati
Membawa warna-warni hatiku pada titik nadir
Menorehkan cumbuan emosi yang bermukim di relung hati
Sedih, gembira, marah, cemburu, membaur dalam kedipan mata yang mengenaskan
Terjungkal dalam pesona kibasan rambut panjangmu
Menyatu menjadi gitar yang mewujud dalam tubuhmu
Melihat dirimu laksana alunan irama
Setiap senar berbunyi
Tumbuh tunas cinta yang semakin hari menjadi kunci hatiku
Ya... dirimu yang berhasil mengunci hatiku
Memenjarakanku yang mewajibkan menjadi pemujamu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!