Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Connecting Happiness Lewat Buku

8 Mei 2020   22:11 Diperbarui: 8 Mei 2020   22:04 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar Soal Sedekah (Sumber: IG @rizarichias)

Tadinya saya ingin menyumbang lewat kencleng masjid selepas sholat shubuh. Akan tetapi karena ada pandemi corona, saya tak bisa beribadah sholat shubuh di masjid karena masjid di lingkungan saya di tutup. Alternatifnya, saya salurkan secara mentransfer ke rekening Lembaga amal.

Akan tetapi, saya tergelitik untuk mencoba menelisik maksud dari surat Al-Imran 92 tersebut di atas. Gara-garanya sih beberapa hari lalu saya membaca surat ini pada salah satu postingan teman saya di akun instagramnya. Dari sini saya mencoba mencari tahu, apa saya sudah melakukan yang diperintahkan ayat tersebut?

Apa maksud  dengan harta yang kamu cintai dalam ayat di atas? Saya sudah bersedekah dengan uang saya, dan pastilah semua orang cinta pada uang mereka termasuk saya. Tapi kok berasa masih ada yang kurang. Apa sebenarnya barang yang saya miliki yang begitu saya cintai.  

Ketika saya mencoba berdiskusi dengan istri, dengan enteng dia bilang, "barang yang kamu cintai tentu saja buku-buku yang kamu koleksi itu." Hmm, setelah dipikir-pikir, bisa jadi sih koleksi bukulah yang menjadi barang special saya selama ini.

Sejak kecil saya memang senang baca. Saya sudah mengkoleksi buku setelah mampu membeli dengan uang sendiri. Dari sini saya punya obsesi untuk memiliki perpustakaan sendiri di rumah, dimana saya bisa menikmati koleksi saya tersebut kapan saja saya mau. 

Saya tak pernah berhitung berapa banyak buku koleksi saya, tapi indikator berlebihnya sih Ketika rak buku di rumah sudah tidak muat menampung buku-buku baru yang saya beli.

Menyumbangkan Buku Karya Sendiri Untuk Perpustakaan Daerah (Sumber: Dokpri)
Menyumbangkan Buku Karya Sendiri Untuk Perpustakaan Daerah (Sumber: Dokpri)
Ramadan kali ini saya mencoba mempraktekkan perintah Allah di atas. Saya ingin sedekah dengan harta yang saya cintai, buku koleksi saya. Niatnya, saya akan menyumbangkan buku saya tersebut pada perpustakaan warga yang dikelola oleh teman sesama kompasianer di kota saya.

Niat ini sebenarnya sudah tercetus sejak lama ketika melihat postingan teman tersebut yang menunjukkan foto keceriaan anak-anak membaca koleksi perpustakaannya. 

Saya punya koleksi komik, buku bacaan novel, ensiklopedia ilmu popular yang rasanya bisa dibaca untuk anak-anak. Sementara untuk orang dewasanya pun, tentu ada banyak lagi koleksi saya yang rasanya bakal bermanfaat juga untuk mereka.

Tahukan kamu apa yang paling berat untuk melaksanakan sedekah ini? keikhlasan untuk melepas harta yang kita cintai. Sungguh, saya sempat maju mundur untuk melepas sebagian koleksi yang saya punya tersebut. Ternyata untuk ikhlas itu berat yaa?

Tapi niat saya sudah bulat, bayang-bayang keceriaan anak-anak dan mereka yang menjadi pengunjung setia perpustakaan warga tersebut menjadi semacam energi yang menguatkan saya untuk melepas koleksi buku saya tersebut. Saya ingin buku-buku ini menjadi connecting happiness bagi banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun