Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Esai Foto] Masjid Kotak di Sudut Kampus Miyazaki

30 April 2020   20:29 Diperbarui: 30 April 2020   20:32 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangunan berbentuk kotak berukuran sekitar 80 meter persegi itu berdiri di Sebuah lahan di pojokan kampus University of Miyazaki, Jepang. Karena bentuknya yang kotak ini, saya biasa menyebutnya masjid kotak.

Sejatinya bangunan ini adalah bangunan Islamic Center dan difungsikan sebagai pusat kegiatan bagi para mahasiswa muslim di universitas ini, pusat dakwah dan kajian keislaman. Islamic Center juga termasuk juga bagi para mahasiswa Jepang maupun warga Jepang yang tertarik mempelajari Islam. Ada banyak lho warga Jepang di sana yang tertarik mempelajari Islam.

Islamic Center ini diresmikan pada tahun 2014. Kebetulan saat itu saya sedang belajar di universitas tersebut. Senang rasanya bisa menjadi salah satu saksi sejarah berdirinya Islamic Center ini. University of Miyazaki sendiri mengklaim bahwa mereka adalah satu-satunya universitas di Jepang yang memiliki fasilitas  Islamic center. Bangunan ini diresmikan langsung oleh Presiden (rektor) University of Miyazaki saat itu.

Masjid Kotak Tampak Samping (Sumber: Dokpri)
Masjid Kotak Tampak Samping (Sumber: Dokpri)
Oh ya, mahasiswa muslim yang belajar di universitas yang terletak di prefektur Miyazaki, Kyushu ini lumayan banyak. Mereka berasal dari Indonesia, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Suriah, Mesir, Mauritania dan Afganistan. Kalau boleh menghitung jari, mahasiswa muslim terbanyak berasal dari Indonesia dan Afghanistan.

peresmian-jpg-5eaad183d541df79f111d582.jpg
peresmian-jpg-5eaad183d541df79f111d582.jpg
Sebagai  Islamic center, bangunan ini lebih banyak difungsikan sebagai masjid untuk melangsungkan shalat berjamaah. Biasanya masjid ini akan ramai dikunjungi setiap dilaksanakan shalat jum'at dan shalat tarawih, karena selain mahasiswa, ada banyak pekerja asing muslim serta penduduk jepang yang muslim turut melaksanakan ibadah di sana. 

Sebelum ada Islamic center ini, kami cukup kerepotan untuk menjalankan ibadah sholat. Untuk sholat lima waktu sehari-hari pihak kampus memberi ruangan lab kecil yang bisa memuat 5-6 orang Jemaah. Sementara untuk jum'atan, biasanya kami menyewa community hall di sekitaran perumahan kampus.

Karena komunitas kami terbatas, biasanya untuk jadwal shalat jum'at kami digilir menjadi khatib dan imam shalat Jum'at. Saya yang seumur-umur di Indonesia belum pernah menjadi khatib kebagian giliran juga. Seingat saya, selama setahun bermukim di sana, saya kebagian empat kali menjadi khatib dan imam masjid. Khutbahnya pun memakai pengantar Bahasa inggris. Sungguh pengalaman yang amazing.

Papan Nama Islamic Center (Sumber; Facebook Moslem Comunity Miyazaki)
Papan Nama Islamic Center (Sumber; Facebook Moslem Comunity Miyazaki)
Sekilas bentuk bangunan Islamic center ini tak terlihat karakteristik islaminya. Hanya Tulisan latin yang terpampang pada papan nama bangunan saja yang mencirikan bahwa bangunan ini adalah pusat kegiatan islam. Seingat saya para mahasiswa sudah menego ke pihak kampus agar diberi keleluasaan untuk menempelkan ornamel khas bangunan islami, namun ditolak pihak kampus. Bagaimana pun setidaknya kami memiliki bangunan beribadah yang representatif.

Aktivitas Tadarus Selama Ramadhan (Sumber: FB Moslem Comunity Miyazaki)
Aktivitas Tadarus Selama Ramadhan (Sumber: FB Moslem Comunity Miyazaki)
Ciri bangunan islam baru terasa Ketika memasuki bangunan ini. itu pun cirinya hanya berupa hamparan karpet sajadah bermotifkan ornamen bangunan masjid, serta tumpukan Al-qur'an yang tersusun rapi di sudut ruangan. Tak ada gambar maupun lafadz ayat Al-qur'an di dinding bangunan.

Di masa Ramadhan, aktivitas di sini akan terasa hidup sekali. Nafas pusat kegiatan keislaman begitu kental terasa. Setidaknya gerak aktivitas ini akan terasa menjelang buka puasa hingga malam tiba. Rangkaian kegiatan dilaksanakan secara marathon, mulai dari buka puasa bersama, shalat tarawih hingga tadarus.

Aktivitas Buka Bersama di Islamic Center (Sumber: Dokpri)
Aktivitas Buka Bersama di Islamic Center (Sumber: Dokpri)
Momen buka puasa bersama biasanya menjadi ajang saling cicip masakan khas dari negara lain. Sebulan itu saya jadi senang buka puasa dengan nasi biryani yang dibawakan oleh kawan dari Pakistan. Sebaliknya, teman-teman dari Afgahistan paling senang mencicipi opor ayam buatan anak-anak Indonesia. 

Buka Bersama Warga PPI Miyazaki di samping Islamic Center (Sumber: Dokpri)
Buka Bersama Warga PPI Miyazaki di samping Islamic Center (Sumber: Dokpri)
Yang paling berkesan adalah saat shalat tarawih. di sini surat yang dibacanya mencapai satu juz setiap malam. Pengalaman yang belum pernah saya lakukan selama tarawih di tanah air. Alhamdulillah, ini membantu saya untuk bisa menuntaskan khatam A-Qur'an.

Semua pengalaman tersebut masih terekam jelas di ingatan ini. Tak terasa kini sudah enam tahun berlalu. Bayang-bayang kehangatan interaksi di masjid kotak tersebut masih berkelebat di benak ini. Ah, entah kapan saya kembali ke sana lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun