Padahal menurut saya mah kebijakan itu efektif lho. Setidaknya ini berhasil merubah habit buruk boros plastik,... minimal pada keluarga saya. Hehehe ...tapi saya percaya ada dong beberapa keluarga lain yang juga mulai sadar untuk diet plastik. So, please atuhlah lanjutin lagi kebijakan ini!
Jujur, saya belum bisa lepas 100 persen dari plastik, tapi setidaknya saya sudah melakukan apa yang disebut diet plastik. Mau tahu bagaimana diet plastik versi saya?
1. Saya sudah gak pernah lagi beli air minum dalam kemasan. Kemana-mana sudah bawa tumbler. Biar gak bosen dan jenuh bawa-bawa tumbler, saya dan istri mensiasati dengan mengoleksi beberapa tumbler. Jadi tiap hari bisa gonta ganti tuh.
2. Kami sudah membiasakan diri belanja bawa kantong belanjaan sendiri. Biar gak lupa, saya selalu menyimpan tas belanjaan kain di kendaraan saya, baik di mobil maupun sepeda motor. Jadi, kalau pergi ke minimarket atau pasar swalayan, kami gak lupa dan sudah siap dengan tas yang kami bawa sendiri.
3. Kalau kepepet dan kelupaan, saya sudah membiasakan diri disiplin belanja tanpa kantong plastik. Yaa, kalau Cuma beli barang satu atau dua biji atau sepanjang bisa dipegang sama dua tangan, ngapain minta kantong plastik segala ke kasir?
4. Kalau mengirim barang atau makanan ke tetangga, kami membiasakan menggunakan piring kaca atau kotak makanan. Selain untuk diet kantong plastik, siapa tahu baliknya bisa diisi makanan juga oleh tetangga, kan asyik tuh!
Apa lagi ya? ..mungkin anda bisa ikut menambahkan?
Jadi, kapan ita merdeka dari plastik? Saya tak tahu pastinya. Yang jelas, kalau mau menuju hal tersebut, anda bisa ikuti langkah saya untuk memulai diet plastik. Plus, semoga saja kebijakan buat menerapkan aturan pembatasan penggunaan plastik bisa diterapkan kembali oleh pemerintah.
Karena bumi sudah terlalu lama menanggung beban pencemaran akibat ulah kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H