Yang unik dalam pemasaran mereka adalah bagaimana mereka menggunakan website dan social media sebagai tools marketing mereka. Yap, dengan potensi bisnis online yang semakin booming saat ini, UKM pun perlu melek internet, ada banyak pasar yang bisa digarap disana mengingat orang Indonesia begitu kencang internetan dan main social media. Inilah celah yang dilihat owner Kraukk dalam memasarkan produk mereka. Tak main-main, untuk urusan desain website dan social media Yudhi sudah menggunakan konsultan khusus. Kraukk juga menyiapkan 3 orang costumer Service untuk melayani kontak dengan konsumennya di social media selama jam kerja. Top deh!
Berikutnya, mereka juga menerapkan sistem affiliate marketing. Itu lho, yang mirip-mirip MLM. Jadi, reseller diberi hak usaha juga dengan mempromosikan produk Kraukk. Jika ada orang yang masuk melalui link mereka, reseller ini akan mendapatkan profit sebesar 10 persen. Levelnya bisa sampai dua level kebawah. Artinya jika orang yang masuk melalui link mereka mereferensikan orang lain, reseller pertama tetap kecipratan margin sebesar 0,5 persen. Lumayan banget kan….
Saya sedikit penasaran soal omsetnya, berapa sih omset penjualan mereka per bulan? Sambil berbisik Yudhi menyebutkan angka yang cukup bikin saya melongo. Sayang beliau berpesan,…off the record katanya. Penasaran? Tanya aja langsung ke beliau yaaa, hehe….
Terakhir, saya tanya, mengapa mengambil nama Kraukk? Dijawab mas Yudhi, “karena rasanya memang renyah kok, kalau gak percaya cobain deh sendiri…”