Demikian pula ketika kita bicara unsur materi dan immaterial dalam diri manusia, Otak dengan jaringan sarafnya mau bagaimanapun penjelasannya hakikatnya ia adalah materi,Sedang jiwa-pikiran adalah immaterial.Sejauh apapun penjelasan tentang manusia hakikat dasar keduanya ini tak boleh di rubah
Tak bisa misal fungsi neuron dialihkan seolah bisa menggantikan akal budi.Neuron adalah neuron dan akal adalah akal itu 2 substansi berbeda.Semua orang memiliki neuron,termasuk orang gila,orang stress,kriminal,psikopat tapi yang menentukan perbuatan mereka bukan neuron tapi PIKIRAN DIBALIK NEURON atau yang berkalu lintas dalam neuron
Jadi OS dalam diri manusia itu letaknya dalam jiwa dan material otak memfasilitasinya sehingga jiwa bisa hadir dalam dunia sadar biologis.Pikiran manusia itu dikendali OS jiwa dimana didalamnya ada unsur unsur seperti nurani,akal dan nafsu.Maka bisa kita lihat pikiran yang dasarnya pertimbangan akal budi dengan pikiran yang dasarnya nafsu
Dalam komputer yang menentukan program komputasi bukan hardware tapi data data yang dimainkan dalam software oleh sang pengguna komputer
Nah saya menggunakan analogi hardware-software ini bukan berarti manusia persis komputer,Tapi hanya untuk memudahkan pemahaman supaya tidak tumpang tindih antara fungsi infrastruktur otak materi dengan infrastruktur jiwa yang immaterial
Sulit kita terima bahwa karakter nurani yang cenderung pada kebaikan itu misal adalah produk materi otak atau = produk molekul atau atom karena materi otak itu terbuat dari kumpulan atom.Sulit pula kita terima kalau karakter akal budi yang mencari kebenaran adalah produk materi atau hasil konfigurasi unsur atom
Bagaimana kalau konfigurasi atom atom yang membentuk pikiran itu bisa di rekayasa dari luar lalu pikiran manusia bisa dirubah sesuai keinginan programmer. Maka jadilah manusia makhluk AI (?)
OS komputer ada dalam software
OS jiwa yang menentukan kemana arah jiwa bergerak itu ada dalam jiwa bukan dalam neuron.Neuron ibarat hardware nya
Psikologi dalam praktek bisa pake bantuan ilmu saraf tapi itu tak membuat ilmu psikologi atau ilmu ke rohanian mesti hilang karena ada hal yang substansinya bukan karakter neuron semisal karakter akal budi yang selalu mencari kebenaran
Seorang mencari cari kebenaran bukan karena ia punya neuron tapi ada hasrat kehendak dan akal budi dalam dirinya yang mendorongnya.Karena banyak yang punya neuron tapi jadi kriminal,atau tak peduli dengan persoalan kebenaran.Jadi neuron bukan produser akal budi karena tidak semua yang memiliki neuron lantas berakal budi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI