Tanpa ada dualisme pikiran-tubuh maka gerak pikiran akan satu alur-satu mekanisme-satu gerak dengan gerak mekanisme biologis tubuh dan tidak akan terjadi pertentangan dan pengendalian tubuh oleh jiwa.Yang bisa mengendalikan gerak tubuh sampai mengendalikan nafsu tubuh mestilah element yang substansinya berada di luar mekanisme biologis tubuh atau yang memiliki otonomi
Semua unsur tubuh manusia hingga ke level mikroskopisnya itu mengikuti mekanisme hukum fisika-hukum biologis dan ada dalam dokumentasi ilmu kedokteran, Tapi pikiran manusia bermacam ragam,ada yang menjadi teis atau ateis atau moderat atau konservatif atau orang baik atau orang jahat atau orang picik atau orang bijak itu mekanisme nya lain-berbeda-tidak sayu alur dengan mekanisme biologis tubuh,Masing masing tidak satu gerak mekanis.Maka dirumuskan konsep  OTONOMI JIWA DARI TUBUH
Materialisme ilmiah berupaya menggambarkan manusia full sebagai terdiri dari materi tapi mereka akan gagal dalam penjelasannya karena fakta yang terjadi memperlihatkan jiwa-pikiran manusia bukanlah fenomena gerak materi yang di konstruks hukum fisika yang mana kalau dikonstruks hukum fisika akan satu alur dengan gerak biologis tubuh dan tidak akan terjadi fenomena pertentangan dlm diri manusia
Dan-karena gerak seluruh materi di alam mulai dari yang terbesar-makroskopis hingga yang mikroskopis-ranah kuantum semua sama dikonstruks oleh hukum fisika- digerakkan oleh mekanisme yang sifatnya fisikawi (antar materi ke materi).Bahkan energi yg dikenal oleh sains pun bagian dari element yang berada dalam mekanisme hukum fisika.
Maka bila di alam ini ada yang bisa mengendalikan gerak materi hingga mengikuti kehendaknya atau sampai menaklukan hukum fisika seperti peristiwa mukjizat para nabi maka kekuatan yang memiliki kehendak itu mesti berasal dari entitas yang otonom dari materi-berada diluar hukum fisika,Karena karakter dasar materi itu hanya mengikuti hukum fisika yang mengkonstruks atau mengendalikannya dan tidak memiliki sifat personal semisal kehendak,visi misi atau tujuan. (Ini adalah penjelasan yang logis-sistematis tentang eksistensi Tuhan berdasar fakta yang kita lihat ditemukan dalam sains)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H