Bisakah menjelaskan pikiran-kesadaran manusia misal full berdasar mekanisme gerakan atom atau partikel elementer atau vibrasi gelombang energi atau berdasar operasi data data dalam teknologi AI atau berdasar ilmu matematika atau gerak elektromagnetik otak atau berdasar pengetahuan terhadap fungsi neuron  atau berdasar ilmu biologi ?
Itu semua tantangan bagi materialisme ilmiah hari ini dan kedepannya.Yang jelas selama ini disadari atau tidak kita menjelaskan alam pikiran,kesadaran,fenomena perilaku itu dengan menggunakan kosakata,istilah serta mekanisme pnjelasan yang bukan berasal dari sains atau ilmu fisik-material
.........
Pertanyaan ; Sejauh mana fenomena gerak materi yang telah ditemukan sains di alam,baik fenomena makro maupun mikro,Apakah ada yang kualitasnya telah bisa menyamai fenomena gerak pikiran manusia termasuk kesadarannya ?
Karena bila ingin menjelaskan pikiran-kesadaran atau "jiwa" manusia full secara material itu harus selaras-paralel-serupa-sejenis dengan apa yang telah sains temukan dan bisa jelaskan dari semua - seluruh obyek yang berkategori materi
Jadi jangan ada semacam main klaim ; menjelaskan manusia klaimnya secara materi tapi penjelasannya masih berkategori psikologis-ruhaniah.Maka itu harus full mencontoh penjelasan sains ketika sains menjelaskan fenomena fenomena material termasuk istilah yang dipakai harus full saintifik-karena sains adalah institusi yang mengelola obyek fisik-materi
Bila tidak atau belum bisa ? Ya jangan pernah menyalahkan penjelasan yang selama ini umum di pakai di ranah publik yang sifatnya memakai penjelasan dualistik yang klasik ; jiwa-raga, rohani-jasmani,pikiran-tubuh
Misal kalau ingin full menjelaskan pikiran sebagai entitas "materi" atau "data informasi" dan operasi pikiran dipandang sebagai operasi material-operasi data informasi seperti dalam AI ya minimal harus terlebih dulu menganggap pikiran sama kualitas dan kuantitasnya dengan data data yang terbuat dari energi yang di materialkan atau di kuantisasi
Apakah akan terjadi suatu saat nanti para psikolog,psikiater serta para agamawan menyerahkan penjelasan tentang jiwa-pikiran pada para saintis, neurosaintis,para pakar AI dan penjelasan " klasik" tidak lagi dipakai ?
Entahlah,itu hanya-cuma ber andai andai,yang jelas sampai saat ini penjelasan manusia masih bertumpu pada penjelasan "klasik" yang bertumpu pada penjelasan dualisme jiwa-raga, ruhani-jasmani
Yang jelas kini sedang ada terjadi benturan penjelasan antara kaum dualist yang "konservatif" vs materialist yang ingin serba penjelasan baru yang full material,dan ini adalah salah satu fenomena kekinian-era millenial yang juga masuk ke problem ilmu pengetahuan umat manusia