Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah Sains telah Menyingkapkan Hal Gaib?

26 November 2024   17:36 Diperbarui: 26 November 2024   17:38 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ; Teologi dan AI

APAKAH SAINS TELAH BERHASIL MENYINGKAP HAL GAIB ?

Kemajuan sains diberbagai bidang dalam beberapa dekade terakhir begitu signifikan dan itu ber efek signifikan pula pada pandangan serta pemahaman manusia terhadap hal hal yang semula dipandang bersifat metafisis-gaib bahkan mistis. Muncul anggapan bahwa hal hal metafisis yang semula hanya bisa dijelaskan oleh agama saat ini sudah bisa dijelaskan oleh sains.

Ini adalah fenomena spesifik era zaman milenial yang belum ada di era sebelumnya dan sudah menjadi wacana yang umum di perbincangkan di dunia ilmu pengetahuan termasuk yang mengadopsinya ke group debat

Setidaknya ada 3 temuan atau inovasi sains yang bisa kita ungkap disini yang dianggap memiliki pengaruh besar dalam mengungkap hal yang semula dipandang ranah non fisik-metafisis termasuk agama, Pertama AI,kedua neurosains dan ketiga fisika kuantum

Teknologi AI seolah mengungkap rahasia bagaimana mekanisme alam pikiran manusia bekerja, Jalan pikiran manusia yang semula dianggap mysteri dan metafisik (ruhaniah) seolah sudah dapat diketahui dan ditiru secara algoritmatik. Kemudian diciptakan fMRI yang sering disebut "alat baca pikiran",Kelanjutannya ada Brain Computer Interface (BCI) yang mengembangkan teknologi kendali pikiran melalui sensor sinyal aktifitas otak fisik. Artinya,Pikiran sudah dianggap seperti data data komputer yang bisa direplikasi secara algoritma atau dikelola secara teknologi komputasi,Dan ini memunculkan misal ide download dan upload pikiran ke perangkat fisik sama sebagaimana orang memperlakukan data komputer

Neurosains diposisikan menggantikan psikologi klasik yang memandang jiwa sebagai entitas yang otonom dari tubuh dan memandang pikiran merupakan produk dari fungsi system saraf otak fisik.Istilah "akal budi","hati nurani" yang telah hadir dalam kamus peradaban umat manusia seperti perlahan lenyap dalam bahasan neurosains digantikan dengan penjelasan tentang fungsi saraf

Ketiga,Fisika kuantum atau pengetahuan tentang dunia partikel elementer yang mengungkap rahasia alam materi level mikroskopis telah menempatkan energi sebagai dasar atau causa prima dari eksistensi keberadaan dunia materi, bahkan sebagian memposisikan energi menggantikan peran Tuhan dalam agama.Energi dianggap awal dari seluruh keberadaan dan yang menata semua fenomena fisik

Itu semua tentusaja klaim dari fihak tertentu utamanya yang sangat berfihak pada penjelasan penjelasan saintifik

Pertanyaannya ; Apakah dasar dari realitas manusia,realitas alam pikiran serta realitas dibalik materi alam semesta telah berhasil diketahui oleh sains ? Atau semua temuan sains di bidang  itu justru mengungkap adanya hal fundamental yang sudah tidak dapat diketahui oleh sains ?

Saya ambil contoh,Teknologi AI dianggap sudah bisa mereplikasi cara berpikir sistematik nalar manusia melalui metode algoritmatik,Tapi dengan pengembangan metode tersebut para kreator AI juga menemukan bahwa ada aspek dari alam pikiran manusia yang tidak bisa direplikasi dan artinya tidak bisa direkonstruksi serta dirangkai secara algoritmatik misal yang menyangkut niat,hasrat, kehendak,emosi,filosofi dlsb.Secara keseluruhan alam pikiran manusia terlalu kompleks untuk di fahami apalagi dipetakan secara algoritmatik menurut ilmu komputasi

Bagi umat beragama teknologi AI disamping pencapaian brilian manusia dibidang replikasi pikiran manusia juga justru membuktikan sisi sisi dari manusia yang mustahil ditiru oleh teknologi.Sinyal otak yang bisa ditangkap fMRI maupun BCI akan nampak terlalu sederhana bila harus menangkap alam pikiran manusia yang teramat kompleks

Kajian neurosains pun menemukan fenomena serupa dengan yang ditemukan dalam AI,menemukan bahwa rahasia alam pikiran manusia tidak bisa diketahui semata dengan mengetahui tiap fungsi dari bagian sarafnya.Bagaimana manusia berpikir,kemana arah berpikirnya terlalu kompleks untuk bisa diletahui atau dipetakan semata dengan mengetahui fungsi tiap bagan dari system saraf serta peta mekanisme system saraf secara keseluruhan

Dalam dunia kuantum ekplorasi atas dunia mikroskopis hanya menemukan fenomena fenomena yang sudah tak bisa diketahui-diukur serta dipastikan oleh pengetahuan manusia sebagaimana biasa dilakukan di dunia materi padat (dunia nampak).Apakah fisika kuantum telah berhasil menembus dunia gaib atau justru mengantarkan manusia ke pintu gerbang dunia gaib ? Itu bisa dilihat dengan tanda tanda yang manusia temukan di dunia kuantum.

Kalau realitas keseluruhannya di konstruks oleh jejaring sebab akibat yang sebagiannya dapat dibaca oleh sains maka di dunia kuantum jejaring itu seperti menghilang dari pandangan sains dan seolah menjadi ranah para metafisikus untuk mendalaminya

Dengan demikian ada 2 pendapat berbeda yang cenderung berlawanan dalam melihat fenomena sains di era saat ini,Pertama ada yang berpendapat sains telah menyingkap hal hal yang semula dianggap gaib,Dan pandangan kedua justru menguatkan pandangan bahwa yang gaib serta yang tidak bisa disentuh oleh sains itu ada dengan bukti melalui apa yang sudah dilakukan serta ditemukan oleh sains itu sendiri

AI menemukan mysteri alam pikiran yang tidak bisa di algoritmakan,Neurosains menemukan fenomena pikiran yang diluar ilmu pengetahuan fisik otak dan fisika kuantum menemukan fenomena hal hal yang sudah tidak bisa di ukur serta serba dipastikan oleh infrastruktur yang telah dimiliki sains

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun