APA ITU KEBENARAN ?
Pertanyaan besar serta klasik yang selalu tertulis dalam buku buku literatur sejarah peradaban filsafat
Maka jawabannya akan demikian begitu kompleks nya karena soal itu akan menyangkut banyak aspek yang satu sama lain saling kait mengait.Walau banyak teori kebenaran yang dibuat manusia tapi tak ada satu teori serta definisi tunggal kebenaran yang dibuat manusia yang dapat mengakomodasi seluruh persoalan kebenaran yang ditemukan manusia saking demikian kompleksnya.Memasuki persoalan kebenaranpun itu seperti memasuki labirin yang seolah tidak  berujung,labirin itu meliuk liuk beririsan diantara sains,filsafat serta agama
Tapi ada cara untuk memahami persoalan kebenaran secara simpel tapi mendasar. Manusia memang mustahil maha tahu serta maha benar seperti Tuhan tapi manusia memiliki infrastruktur peralatan untuk mencari,menangkap serta memahami hingga meyakini kebenaran dalam batas yang manusia dapat memahaminya tentunya
Peralatan itu adalah ; dunia indera,akal serta hati.Bila manusia faham fungsi semuanya serta bisa mengoptimalkannya maka ia dapat masuk kedalam pintu gerbang kebenaran-hidup didalamnya dan akan diuji dengan beragam persoalan yang memaksa semua peralatan berpikirnya itu bekerja
Karena ada bentuk kebenaran yang untuk ditangkap dunia indera,Ada bentuk kebenaran yang untuk difahami akal budi dan ada bentuk kebenaran yang untuk memahaminya perlu penghayatan serta pendalaman hati.Itulah mekanisme alami ketika manusia bertemu dengan persoalan kebenaran
Bagaimana dengan materialist yang menolak adanya unsur akal budi serta hati-nurani-menganggapnya konsep kuno dan menggantinya dengan fungsi neuron (karena neuron bisa dideteksi) ?
Konsekuensinya mereka bakal terperangkap dalam dimensi kebenaran yang sebatas dunia inderawi,karena akal dan hati adalah peralatan utama menuju memahami kebenaran yang bersifat metafisik-dimana essensi kebenaran agama wahyu berada
Beragam bentuk kebenaran yang ditangkap secara berbeda oleh beragam peralatan berpikir berbeda itu kelak akan menjelma seperti potongan potongan puzzle ilmu pengetahuan dan tugas kita adalah menyatu padukannya untuk memperoleh gambaran kebenaran yang utuh - menyeluruh.Manusia memiliki kemampuan untuk itu bila mampu mengoptimalkan semua alat berpikirnya.
Kebenaran yang ditangkap oleh dunia indera itu kita kategori sebagai "kebenaran empirik". Pertanyaannya adalah ; Apakah itu adalah bentuk kebenaran satu satunya- terakhir serta final ? Dalam sains ia,Karena sains dikonsep manusia dengan visi misi merumuskan kebenaran empiris
Tapi tidak dalam pandangan metafisika- filsafat serta termasuk agama wahyu. Dalam pandangan metafisika kebenaran empirik itu baru ilmu dasar- bahan dasar untuk didalami secara lebih lanjut oleh akal serta didalami oleh hati